Kenangan Para Legenda Persebaya Tentang Bejo Sugiantoro
- VIVA.co.id/Rahmat Fajar (Surabaya)
Sidoarjo, VIVA – Sejumlah legenda Persebaya Surabaya mengantarkan sahabatnya Bejo Sugiantoro ke peristirahatan terakhirnya yakni di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Geluran, Sidoarjo, Rabu, 26 Februari 2025. Di antaranya ada Uston Nawawi dan Mathalil.
Uston dan Mathalil serta sahabat lain Bejo di Persebaya tampak sedih dengan kepergian salah satu bek terbaik Indonesia tersebut. Mereka menilai Bejo adalah sosok pemain yang baik.
Uston Nawawi mengatakan mendengar wafatnya Bejo saat sedang menjalani latihan bersama Persebaya jelang melawan Persib. Ia sempat tak percaya sebelum mendapatkan kepastian dari pihak Rosita FC, tempat Bejo bermain fun football di Lapangan Sepakbola SIER.
Meski sudah tak bersama lagi di Persebaya, Uston menuturkan komunikasi tetap terjalin walaupun tidak intens. Dan pertemuan terakhir Uston dengan Bejo yakni bermain di All Star di GBT. Uston mengaku banyak kenangan selama bersama Bejo.
"Juara 1997 habis itu juara lagi di 2004, ya banyak suka dukanya di situ. Khususnya di 2004 kan lika liku untuk juaranya banyak apalagi pernah sampek lawan Lamongan kan sempat ada kerusuhan," kenang Uston.
Jenazah Almarhum Bejo Sugiantoro dibawa ke Masjid untuk dishalatkan
- VIVA.co.id/Rahmat Fajar (Surabaya)
Sementara itu, mantan bek Persebaya Mat Halil mengakui Bejo salah satu pemain yang berkontribusi dalam perkembangan permainan sepakbolanya. Menurut Mat Halil, Bejo sosok yang bisa mengayomi pemain muda.
"Mbah Bejo salah satunya ngemong pemain-pemain muda. Sosok kapten yang bisa memperjuangkan hak-hak pemain," kata Mat Halil.
Uston dan Mat Halil mengaku beberapa kali bermain fun football bersama Bejo saat tidak ada kegiatan lain. Di situ menjadi tempat berkumpul dengan teman-temannya mantan pemain Persebaya.
