Pesta Flare di Laga Penutup Liga 1 Bikin Pelatih Persib Kecewa
- VIVA.co.id/Dede Idrus (Bandung)
Bandung, VIVA – Pelatih Persib Bandung, Bojan Hodak menyesalkan adanya penyalaan flare di laga penutup Liga 1 melawan Persis Solo di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Bandung, Sabtu 24 Mei 2025.Â
Asap flare yang memenuhi lapangan membuat pertandingan sempat dihentikan dua kali hingga kembali ke situasi normal. Puluhan flare kembali dinyalakan Bobotoh usai wasit menipu peluit panjang.
Dalam laga tersebut, Persib sukses memetik kemenangan dengan skor akhir 3-2.
Tiga gol kemenangan Persib disumbangkan Gustavo Franca menit 45+1, Tyronne del Pino '57 dan David da Silva '59. Sedangkan, dua gol Persis dicetak Belleggia menit 88 dan Sho Yamamoto '90.
"Saya sudah katakan sejak awal ini akan menjadi pertandingan yang sulit tapi pada akhirnya pemain tampil dengan cukup baik. Kami sempat unggul 3-0, kami memiliki banyak peluang, ada 5-6 peluang yang lain," kata Bojan usai laga.
"Tapi pada akhirnya di beberapa menit terakhir terjadi kesalahan individual dari pemain dan saat kelelahan itu berpengaruh pada konsentrasi. Yang terpenting adalah tiga poin," lanjutnya.
Pelatih asal Kroasia ini mengakui atmosfer di laga kali ini luar biasa. Puluhan ribu Bobotoh membanjiri stadion berkapasitas 38 ribu tempat duduk itu.
Akan tetapi, dia merasa kecewa karena ulah Bobotoh yang menyalakan flare saat pertandingan berlangsung. Aksi tersebut tentunya akan membuat Persib mendapat denda besar dari Komite Disiplin (Komdis) PSSI.
"Atmosfernya fantastis, tapi saya sedikit kecewa karena ada beberapa orang yang mulai menyalakan flare dan itu bisa membuat kami terkena denda, dia itu egois karena dia hanya datang untuk diri sendiri, bukan untuk klub," ujarnya.
"Jadi dia tahu kami akan terkena denda dan nanti mungkin akan ada pertanyaan "kenapa kamu (Persib) tidak punya uang". Kami adalah klub yang cukup sering membayar denda. itu tidak membantu klub," lanjutnya.
Kemenangan atas Persis Solo menyempurnakan pesta juara Persib Bandung. Apalagi, ini merupakan pertama kalinya Persib mengangkat trofi juara Liga Indonesia di Bandung.