Degradasi Jadi Takdir Pahit Barito Putera
- VIVA.co.id/Muhammad Faidurrahman (Kalsel)
Kalsel, VIVA – Liga 1 musim 2024/2025 resmi berakhir dengan kisah dramatis dan getir bagi Barito Putera. Meski berhasil meraih kemenangan penting di laga terakhir, mereka tetap harus angkat koper ke Liga 2.
Tampil dengan gagah di Stadion Jatidiri, Semarang, Sabtu 24 Mei 2025, tim berjuluk Laskar Antasari sukses mempermalukan tuan rumah PSIS Semarang dengan skor tipis 2-1. Namun, tiga poin ini tak cukup menyelamatkan mereka dari jerat degradasi.
Kemenangan heroik Semen Padang FC atas Arema FC di laga lain menjadi penentu nasib Barito Putera. Bermain di Stadion Kanjuruhan, Semen Padang menang 2-0 dan mengamankan posisi ke-13 dengan 36 poin mengubur asa Barito yang harus puas finis di peringkat ke-17.
Barito Putera tak sendiri. Dua tim lain yang bernasib serupa adalah PSIS Semarang dan PSS Sleman. Meski PSS juga menang 2-0 atas Madura United, mereka tetap berada di zona merah bersama Barito dan PSIS.
Duka pun menyelimuti suporter Laskar Antasari yang setia mendukung tim kesayangannya hingga akhir. Salah seorang pendukung yang hadir saat "nonton bareng" di halaman Balai Kota Pemkot Banjarmasin mengungkapkan kesedihan mendalam.
“Kami kecewa, pasti. Tapi ini bukan akhir. Kami berharap manajemen belajar dari musim ini dan bersiap untuk bangkit,” ucapnya.
Nada serupa disampaikan Tony, suporter setia Barito Putera, yang menegaskan dukungan total meski tim berlaga di kasta kedua musim depan.
“Kami tetap mendukung. Barito adalah kebanggaan kami, dan kami yakin bisa kembali ke Liga 1. Tapi manajemen harus segera berbenah,” tegasnya.
Kini, Barito menghadapi tantangan besar: membangun kembali kekuatan dan semangat untuk bisa promosi secepatnya. Satu misi besar sudah menanti: kembali ke Liga 1, dengan mental lebih tangguh dan strategi yang lebih matang.