Malut United dan Persebaya Gagal Tampil di ACC Shopee Cup 2025/26, Ini Penjelasan LIB

Malut United vs Persib
Sumber :
  • instagram.com/malutunitedfc

Jakarta, VIVA – Harapan dua klub Indonesia, Malut United FC dan Persebaya Surabaya, untuk tampil di ASEAN Club Championship (ACC) Shopee Cup 2025/26 resmi pupus. Meskipun sempat diajukan oleh PT Liga Indonesia Baru (LIB) sebagai wakil Indonesia, keduanya tidak memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh AFF selaku penyelenggara turnamen.

Jadwal Siaran Langsung Uji Coba Persebaya Surabaya: Lawan Football West All Star dan PSS Sleman

Menurut kebijakan terbaru dari AFF, hanya juara dan runner-up liga domestik yang diizinkan mengikuti ACC Shopee Cup. Sayangnya, Malut United dan Persebaya hanya finis di peringkat ketiga dan keempat klasemen akhir Liga 1 2024/25. Kedua slot teratas di liga sendiri telah diberikan kepada Persib Bandung dan Dewa United FC untuk tampil di ajang AFC Champions League 2 dan AFC Challenge League.

Direktur Utama LIB, Ferry Paulus, menjelaskan bahwa pihaknya tetap mengajukan Malut United dan Persebaya sesuai dengan regulasi nasional yang telah disepakati sebelumnya. Namun, pada akhirnya, pihak AFF tetap berpegang teguh pada aturan yang hanya memperbolehkan dua tim teratas liga domestik.

PSBS Biak Mau Berkandang di Bandung, Ferry Paulus: Jangan!

Direktur Utama PT LIB, Ferry Paulus

Photo :
  • ANTARA/FAJAR SATRIYO

"ACC Shopee Cup penting bagi Indonesia. Tahun ini juara dan runner-up yang diminta. Namun bagi kita (Indonesia), sesuai kesepakatan dan regulasi, kita menetapkan peringkat 3 dan 4 yang diajukan. Tetapi, dalam perjalanannya hanya peringkat 1 dan 2 yang diperbolehkan berlaga," jelas Ferry dilansir situs resmi Liga Indonesia.

Septian David Maulana Jadi Rekrutan Pertama Malut United Usai Lepas 22 Pemain

Terkait tidak dialihkannya slot ACC kepada Persib atau Dewa United, Ferry menegaskan bahwa keduanya sudah terdaftar dalam kompetisi AFC dan tidak memungkinkan bagi satu klub untuk tampil di tiga turnamen berbeda secara bersamaan.

"Secara geografis tidak memungkinkan satu klub bermain dalam tiga kompetisi yang berbeda dalam waktu bersamaan," ujarnya.

LIB menyadari bahwa keputusan ini mungkin mengecewakan banyak pihak, terutama pendukung Malut United dan Persebaya yang berharap bisa melihat klub kebanggaannya tampil di level ASEAN. Namun, Ferry menegaskan bahwa langkah ini adalah bagian dari strategi jangka panjang dan demi menjaga integritas kompetisi.

"Kami juga mempertimbangkan padatnya kalender domestik dan internasional. Perubahan mendadak akan berdampak pada integritas dan kesiapan klub,” tambahnya.

Terkait kemungkinan sanksi atau dampak negatif dari absennya Indonesia di ACC Shopee Cup musim ini, Ferry menyatakan bahwa pihaknya sudah berkonsultasi dengan PSSI dan terbuka terhadap perubahan regulasi di musim mendatang.

Meski gagal tampil di edisi 2025/26, Indonesia tetap berkomitmen mendukung penuh keberlangsungan ACC Shopee Cup sebagai ajang penting dalam pengembangan sepak bola di kawasan Asia Tenggara.

"Justru sangat mendukung ACC Shopee Cup sebagai bagian dari penguatan sepak bola ASEAN. Kami hanya tidak bisa berpartisipasi musim ini karena regulasi berbeda. Kami tetap terbuka untuk musim 2026/27,” pungkas Ferry.

Dengan absennya Malut United dan Persebaya, Indonesia sementara waktu kehilangan wakil di ACC Shopee Cup. Namun, LIB menegaskan bahwa konsistensi dalam menjalankan sistem merit dan perencanaan jangka panjang justru menjadi fondasi profesionalisme sepak bola nasional yang kuat.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya