Ange Postecoglou Dipecat Tottenham Usai Antar Juara Liga Europa
Sabtu, 7 Juni 2025 - 07:00 WIB
Sumber :
- AP Photo/Kin Cheung
Inggris, VIVA – Tottenham Hotspur memutuskan untuk memecat Ange Postecoglou. Keputusan yang mengejutkan karena sang manajer berhasil membuat klub mengakhiri puasa gelar selama 17 tahun dengan meraih trofi juara Liga Europa 2024/2025.
Keputusan ini diambil oleh manajemen dengan alasan performa buruk Tottenham di Premier League musim 2024/2025. Di mana mereka finis pada urutan 17 dengan raihan 38 poin.
"Menyusul sejumlah penilaian dan pertimbangan yang telah dibuat, klub mengumumkan bahwa Ange Postecoglou tidak lagi menjadi manajer Tottenham," demikian pernyataan resmi klub, dikutip dari laman resminya.
Ange Postecoglou menjadi manajer Tottenham pada 2023 untuk menggantikan Antonio Conte. Dia datang dengan reputasi yang baik karena bisa membawa Glasgow Celtic menjadi juara Liga Skotlandia dan Piala Liga Skotlandia.
Bersama Tottenham dia juga berhasil mencatatkan hasil bagus. Gelar juara Liga Europa didapat setelah mengalahkan Manchester United pada laga final.
Trofi itu merupakan yang pertama bagi Tottenham sejak 2008 dan trofi Eropa pertama dalam 41 tahun. Dengan kemenangan itu, tim berjuluk The Lilywhites lolos ke Liga Champions 2025/2026.
Lolos ke Liga Champions sebenarnya sudah memenuhi target utama klub. Akan tetapi performa buruk di Premier League membuat manajemen Tottenham Hotspur tak bisa mempertahankan Postecoglou.
Meski harus berpisah, tapi sang juru taktik merasa bangga bisa menjadi manajer Tottenham dan menyumbangkan gelar juara Liga Europa.
"Ketika saya merefleksikan masa saya sebagai manajer Tottenham Hotspur, perasaan utama saya adalah rasa bangga," kata Postecoglou.
Kesempatan memimpin salah satu klub bersejarah di Inggris menurutnya adalah pengalaman berharga dan akan selalu membekas dalam hidupnya.
"Berbagi pengalaman itu dengan semua yang benar-benar mencintai klub ini dan melihat dampaknya pada mereka adalah sesuatu yang tidak akan pernah saya lupakan," tuturnya.
"Ada banyak tantangan yang harus diatasi dan banyak keraguan yang menyertai upaya mencapai apa yang banyak orang katakan tidak mungkin." (ant)
Halaman Selanjutnya
Meski harus berpisah, tapi sang juru taktik merasa bangga bisa menjadi manajer Tottenham dan menyumbangkan gelar juara Liga Europa.
