Liverpool Pensiunkan Nomor Punggung 20 Milik Diogo Jota

Inggris, VIVA – Liverpool FC memberikan penghormatan emosional kepada Diogo Jota, penyerang asal Portugal yang telah menjadi bagian penting dalam sejarah klub. Dalam unggahan terbaru di akun resmi mereka, Liverpool mengenang kontribusi luar biasa Jota, yang kini secara simbolis diabadikan melalui nomor punggung 20—angka yang memiliki makna mendalam dalam perjalanan sang pemain bersama klub.

Diogo Jota datang ke Liverpool pada 20 September 2020, mengenakan nomor punggung 20. Sejak saat itu, ia berkembang menjadi salah satu penyerang andalan The Reds. Puncak pencapaiannya terjadi pada musim 2024/25, ketika ia membantu Liverpool meraih gelar Liga Inggris ke-20 dalam sejarah klub—sebuah pencapaian monumental yang menjadikan nomor 20 semakin bersejarah.

Dalam unggahan tersebut, Liverpool menuliskan:

"Dan yang tragisnya, momen itu menjadi akhir perjalanan sepak bolanya. Jota menjadi juara Premier League dan pemenang UEFA Nations League. Nomor 20 akan selamanya dikenang atas kontribusinya sebagai bagian dari skuad Liverpool juara 2024/25—dengan gol terakhirnya yang emosional di derby Merseyside pada bulan April."

Jota sendiri pernah berkata:

“Tiba di musim ini dan meraih gelar yang sudah lama saya kejar di liga terbaik dunia—di tempat yang saya impikan sejak kecil—adalah momen yang akan saya kenang selamanya.”

Kontribusinya tidak hanya terlihat dari statistik, namun juga dari semangat dan determinasi yang ia bawa di setiap laga. Golnya dalam laga derby melawan Everton di Anfield menjadi momen terakhir yang menyentuh banyak hati—bukan hanya sebagai penentu kemenangan, tapi juga sebagai penutup kisah indah sang pemain di lapangan hijau.

Melalui kalimat penuh rasa kehilangan, Liverpool menulis:
"He took us to victory – a tribute to Diogo Jota ❤️"

Nomor 20 kini tak hanya milik Diogo Jota, tapi juga menjadi bagian dari warisan sejarah Liverpool FC.

Halaman Selanjutnya

Kontribusinya tidak hanya terlihat dari statistik, namun juga dari semangat dan determinasi yang ia bawa di setiap laga. Golnya dalam laga derby melawan Everton di Anfield menjadi momen terakhir yang menyentuh banyak hati—bukan hanya sebagai penentu kemenangan, tapi juga sebagai penutup kisah indah sang pemain di lapangan hijau.