Klub Ini Larang Kuaci Masuk Tribun Stadion

Kuaci
Sumber :
  • Dok Facebook

Spanyol, VIVA – Kuaci menjadi makanan favorit penonton sepakbola di stadion-stadion Spanyol. Akan tetapi, kini ada klub yang melarang kuaci untuk masuk ke tribun karena dianggap malah membuat banyak sampah berserakan.

Revitalisasi Tahap Dua Stadion Tugu Bakal Dilanjutkan Akhir Mei 2025

Elche, klub kontestan kompetisi kasta kedua di Spanyol yang mengeluarkan larangan konsumsi kuaci di tribun stadion. Mereka beralasan keputusan ini diambil karena ingin melindungi fasilitas stadion dan menjaga kebersihan.

"Elche Club de Futbol telah memutuskan untuk melarang penjualan dan konsumsi kuaci di seluruh area stadion Martínez Valero mulai dari pertandingan berikutnya melawan Levante UD," demikian pernyataan klub, dikutip dari laman resminya, Jumat 2 Mei 2025.

Jaring Bibit Unggul Pesepakbola, Pemkab Tangerang dan Swasta Revitalisasi Stadion Mini Legok

"Langkah ini diambil demi melindungi fasilitas stadion, menjaga kebersihan, serta memperkuat komitmen klub terhadap keberlanjutan dan kepedulian terhadap lingkungan."

Manajemen Elche menambahkan, keputusan ini diambil bukan karena ingin menghukum suporter yang lalai dalam menjaga kebersihan. Tapi tujuan utama mereka adalah menjadikan stadion sebagai ruang bersama yang nyaman.

Viral Pria Diduga Suporter Persib Ini Semprotkan Alat Pemadam Api Milik Fasilitas Stadion ke Udara

Dalam beberapa bulan terakhir, Elche memang terus berupaya mengembangkan fasilitas stadion menjadi sebaik mungkin. Karena itulah mereka juga mengajak suporter untuk turut mendukung program tersebut berjalan maksimal.

Kuaci yang dikenal dengan nama pipas di Spanyol sangat populer di kalangan suporter. Bahkan sudah menjadi kebiasaan tradisional memakan kuaci saat menyaksikan jalannya pertandingan sepakbola.

Namun belakangan kuaci membuat situasi tak nyaman, karena kulitnya kerap dibuang sembarangan ke lantai tribun stadion. Tak cuma itu, sampah kulit kuaci kerap membuat saluran pembuangan air mampet.

Pihak pengelola stadion juga kerap kali bermasalah dengan tikus dan burung merpati karena sampah kulit kuaci. Penumpukan biji di lantai disinyalir menjadi penyebab erosi beton dan banyak penumpukan kotoran di area yang sulit dijangkau. (ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya