Demam Mobile Legends dan Tingginya Nasionalisme

Game Mobile Legends.
Sumber :
  • Eternal Organizer

VIVA – Penerbit game Mobile Legends, Moonton berusaha keras menggaet lebih banyak gamer untuk memainkan game terkenal tersebut. Perusahaan pengembang game ini sedang mengusahakan kompetisi game bertaraf dunia. 

Hong Kong Football Festival, 4 Tim Besar Eropa Akan Berlaga

"Hype di luar Asia Tenggara untuk saat ini belum. Bukannya enggak, tapi kita akan terus berjuang. Untuk tahun ini kita juga punya Mobile Legends World Tournament," kata eSport Manager Moonton Indonesia, Lius Andre di Jakarta, Selasa 15 Januari 2019. 

Menurut jadwal, Turnamen World Cup akan digelar akhir 2019. Namun Lius masih menutup rapat soal detail pertandingan tersebut. 

Komisi I Gelar Rapat Tertutup Bareng Menhan, Utut: Kepentingan Nasional yang Utama

Dia mengakui pemain Mobile Legends di wilayah Eropa dan Amerika Selatan juga cukup banyak. Namun memang belum ada turnamen resmi yang digelar Moonton. 

"Di London itu kalau kita ke kafe, banyak banget yang main Mobile Legends. Seperti Mobile Legends pertama kali ada di Indonesia. Jadi player-player sudah lumayan banyak," ujar dia. 

Pemda Boleh Adakan Rapat di Hotel, Wamendagri Bilang Demi Pemulihan Ekonomi Daerah

Sedangkan di Jepang, Mobile Legends khusus memiliki voice over menggunakan bahasa Jepang. 

Lius bercerita, Moonton memberi sentuhan unik untuk Mobile Legends bagi masyarakat Jepang. 

"Untuk orang-orang Jepang nasionalismenya tinggi banget. Itulah mengapa kita menciptakan sampai voice over-nya bahasa Jepang. Itu untuk memunculkan rasa cinta mereka terhadap game-nya dan biar mereka main," kata Lius. 

Dia mengatakan, Moonton ingin serius untuk mengembangkan pasar game-nya di negara mana pun. Moonton tidak membedakan cara masuk ke setiap negara.

"Enggak ada perbedaan sih, tapi ketika ada minat yang lebih pasti akan diutamakan duluan tapi yang lain akan tetap seriusin," kata dia.

Investor muda Timothy Ronald.

Timothy Ronald Bongkar Game Kapitalisme Modern, Step by Step Menuju Kebebasan Finansial

Timothy Ronald memetakan 5 level kapitalisme, dari pekerja hingga filantropis. Pelajari strateginya agar bisa naik kelas finansial dan memberi dampak nyata pada dunia.

img_title
VIVA.co.id
26 Juli 2025