Fitur Percakapan di Facebook Messenger Semakin Terbatas

Ilustrasi percakapan Messenger Facebook.
Sumber :
  • Instagram/@messenger

VIVA – Facebook menunjukkan keseriusan mereka dalam hal mengurangi penyebaran pesan yang mampu memperbesar dan memperburuk konflik. Saat ini, perusahaan itu sedang mengeksplorasi pembatasan pengiriman pesan terusan di platform Messenger.

Meta Harus Bayar Denda Hampir Rp40 Triliun karena Promosi Ujaran Kebencian

Dilansir dari laman Venture Beat, Sabtu 22 Juni 2019, langkah tersebut sedang diuji coba di Sri Lanka. Langkah ini diambil, setelah awal tahun Facebook membatasi pesan terusan secara global hanya untuk lima kontak saja, dari sebelumnya 20. Kebijakan ini sudah dilakukan sejak tahun lalu di India.

Selain itu, mereka juga mulai mengurangi distribusi konten yang dibagikan oleh sejumlah pengguna di Myanmar. Sebab, ditemukan pola unggahan yang melanggar standar komunitas.

Alasan Oknum Polisi Minta Uang Rp10 Juta ke Ria Ricis saat Laporkan Haters

Demi mengenali percakapan yang mengandung kekerasan, perusahaan yang didirikan oleh Mark Zuckerberg itu disebut melakukan langkah meningkatkan kemampuan kecerdasan buatan pada sistem pemantau.

Pada Mei lalu, Facebook mengklaim telah mengidentifikasi enam persen dari empat juta ujaran kebencian, dan menghapusnya. Ini semua berkat teknologi kecerdasan buatan, yang kemampuannya naik hingga 24 persen dari tahun lalu.

Ratu Entok Didakwa Sebarkan Ujaran Kebencian dan Penodaan Agama

"Ini beberapa pekerjaan penting yang telah dilakukan Facebook, dan kami sepenuhnya menyadari beratnya tantangan ini," kata Director of Product Management Facebook, Samidh Chakrabarti .

Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko bersama tim kuasa hukum mahasiswi ITB di Bareskrim Polri

Bareskrim Polri Tangguhkan Penahanan Mahasiswi ITB yang Unggah Meme Prabowo-Jokowi

Penangguhan penahanan diberikan kepada mahasiswi ITB tersebut setelah adanya permintaan dari orang tua dan tim kuasa hukum.

img_title
VIVA.co.id
11 Mei 2025