Boleh Jastip Ponsel Luar Negeri, Asal Penuhi Aturan Ini

Ilustrasi smartphone.
Sumber :
  • The Verge/Amelia Holowaty Krales

VIVA – Fenomena jasa titip atau jastip, telah menjadi tren di banyak online shop. Rata-rata, barang yang dipesan melalui jastip adalah barang-barang yang tidak bisa mereka temukan di lingkungan atau negaranya.

Kisah Inspiratif Yisti Yinika Memulai Bisnis dari Usaha Jastip Pakaian Karya UMKM Lokal

Jastip biasanya berupa barang-barang fesyen, sampai kepada barang elektronik, termasuk ponsel. Menurut Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Heru Pambudi, barang jastip sudah memiliki ketentuan.

"Kalau barang di bawah US$500 atau Rp7 juta, itu tidak dikenakan biaya masuk, hanya Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 10 persen," katanya di Gedung Kementerian Perindustrian, Jakarta, Jumat 18 Oktober 2019.

HP Gaming dengan Performa Gahar dan Anti Panas, Red Magic 10 Pro Bawa Pendingin Ekstrem untuk Gamer Hardcore

Selain PPN, online shop jastip ponsel juga akan dikenakan biaya Pajak Penghasilan atau PPh sebesar 7,5 persen. Adapun batasan membawa ponsel dari luar negeri adalah dua unit, tidak boleh lebih.

"Banyak sekali ditemukan jastip sampai bawa puluhan, dengan alasan kebutuhan pribadi. Kalau sudah ada tanda terima pembayaran petugas Bea Cukai, itu jadi dasar registrasinya," ujarnya.

Performa HP Gaming Menurun? Ini 8 Tips Ampuh agar Tetap Ngebut!

Menurut Heru, lebih baik masyarakat membeli ponsel resmi, karena barang legal bisa meningkatkan pendapatan negara dan tidak lagi harus berurusan dengan perpajakan.

Enam bulan lagi, regulasi IMEI akan resmi berlaku. Ponsel pasar gelap atau black market yang belum terdaftar, terancam tidak lagi dapat digunakan. Untuk bisa kembali digunakan, pemilik hanya perlu melakukan registrasi.

HUAWEI nova 13 Pro

Bukan Sekadar Gaya: HUAWEI nova 13 Pro Unggulkan Kamera dan Desain Premium

Bersiaplah untuk menjadi yang pertama memiliki HUAWEI nova 13 Pro, smartphone bergaya modern dengan teknologi fotografi mutakhir!

img_title
VIVA.co.id
19 Juni 2025