Indoxxi Diblokir demi Investasi Asing

Menkominfo, Johnny G Plate
Sumber :
  • VIVA.co.id/Misrohatun Hasanah

VIVA – Baru-baru ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo)  memblokir situs atau website yang menyediakan streaming dan unduh film secara ilegal. Hingga saat ini, sudah 1.130 situs yang diblokir. 

IHSG Ngegas ke Level 6.772 pada Penutupan Hari Ini, Simak 4 Saham Menguat Pesat

Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G Plate mengatakan, Indonesia sangat menghormati kekayaan intelektual. Oleh sebab itu, kita juga harus menghormati kekayaan intelektual bangsa lain. 

"Negara lagi membangun iklim investasi, dan mengajak investor asing menanamkan investasinya ke Indonesia. Kita jaga itu dengan kecerdasan yang tinggi," ujarnya saat ditemui di kediamannya di Pondok Labu, Jakarta Selatan, Rabu 25 Desember 2019.

Mampukah Danantara Tarik Investasi Asing Masuk ke Indonesia? Begini Kata Ekonom

Johnny mengimbau kepada masyarakat untuk tidak menggunakan atau mengonsumsi film bajakan. Meski, banyak pengguna yang menganggap melakukan streaming atau unduhan dari situs seperti IndoXXI memiliki biaya yang lebih murah. 

Padahal, efek jangka panjangnya bisa mematikan kreativitas anak-anak bangsa, karena produk itu ditawarkan tidak pada tempatnya. Mungkin saat ini dimulai dari film, tapi nanti berpotensi berkembang ke kategori lainnya.

Posisi Investasi Internasional Indonesia Naik Jadi US$274,0 Miliar di Kuartal III-2024

"Kita sebagai bangsa, nanti bisa dituduh tidak berpihak pada perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI), dan itu tidak mendukung iklim investasi dan ekonomi kita," katanya. 

Ia berharap, diblokirnya situs film ilegal bisa membangun kreativitas dalam negeri. Menurut pria yang biasa disapa Bang Johnny ini, banyak talenta yang bisa dibuat di dalam negeri, yang memiliki nilai dan menciptakan pasar dalam negeri dengan harga yang kompetitif.

Menteri Investasi dan Hilirisasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan P Roeslani

Investasi Asing Tembus Rp 202,2 Triliun di Q2-2025, Singapura Masih Mendominasi

realisasi PMA masih didominasi Singapura yakni sebesar US$8,8 miliar, diikuti Hong Kong US$4,6 miliar, China US$3,6 miliar, dan Malaysia sebesar US$1,7 miliar.

img_title
VIVA.co.id
29 Juli 2025