Ada COVID-19, Eks Pesaing Gojek dan Grab Tawarkan Kirim Gratis Makanan

Layanan Uber.
Sumber :
  • Instagram/@uber

VIVA – Bekas pesaing Gojek dan Grab di Asia Tenggara, Uber, menawarkan pengiriman gratis makan lewat layanan Uber Eats untuk warga Amerika Serikat (AS) dan Kanada yang mengalami lockdown atau isolasi diri akibat wabah Virus Corona COVID-19.

KPK Juga Selidiki Pengadaan Kuota Internet Gratis di Kemendikbudristek Era Nadiem

Head of Uber Eats untuk AS dan Kanada, Janelle Sallenave, mengatakan layanannya juga sekaligus untuk kampanye restoran lokal yang baru pada aplikasi, baik melalui aplikasi maupun email. Pengiriman gratis makanan ini juga membebaskan pelanggan yang ingin memberi uang tip untuk karyawan yang melakukan pengantaran.

"Kami tetap memberi dukungan secara finansial jika ada karyawan pengiriman yang terpapar Virus Corona," kata Janelle, seperti dikutip dari situs Tech Radar, Selasa, 17 Maret 2020.

Pemprov DKI Upayakan Waktu Tunggu Pengambilan Obat jadi 30 Menit

Selain Uber Eats, Grubhub, yang juga platform pengiriman makanan, tidak membebankan komisi sebesar US$100 atau sekitar Rp1,5 juta kepada bisnis lokal yang terkena dampak karena wabah ini.

COVID-19 secara global sudah terkonfirmasi memiliki 170.489 kasus dengan kematian 6.521 orang. Saat ini wabahnya sudah menyebar ke berbagai negara, termasuk Indonesia.

Grab Klaim Penyesuaian Tarif Transportasi Daring ke Depankan Kesejahteraan Mitra

Peta real-time penyebaran Virus Corona di seluruh dunia bisa dipantau melalui platform Bing milik Microsoft. Datanya sendiri berasal dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), US Center for Disease Control and Prevention (CDC) dan European Centre for Disease Prevention and Control (ECDC).

Seperti diketahui, ada dua kategori untuk pasien suspect Corona, yaitu Orang Dalam Pemantauan (ODP) adalah pasien dengan gejala demam/batuk/pilek/sakit tenggorokan dengan riwayat bepergian ke negara terjangkit 14 hari terakhir atau pernah berkontak dengan pasien positif COVID-19 tanpa gejala.

Sedangkan, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yaitu pasien yang mengalami gejala demam dengan suhu tubuh di atas 38 derajat celcius, mengalami batuk, pilek, nyeri tenggorokan dan radang paru-paru, serta memiliki riwayat perjalanan ke negara terjangkit, atau kontak dengan orang yang terkonfirmasi positif Virus Corona COVID-19 dalam 14 hari terakhir.

Ilustrasi digitalisasi.

Dunia Digital Itu Praktis, Tapi Harus Tetap Waspada

Hidup sekarang memang terasa lebih simpel. Apa pun bisa kita lakukan dari layar ponsel. Bayar tagihan, beli barang, bahkan cari kerja pun cukup lewat aplikasi.

img_title
VIVA.co.id
26 Juli 2025