Kejahatan Siber yang Makin Menggila
- Freepik
'Ekonomi bawah tanah' berkembang pesat
Sasaran yang diserang penjahat siber adalah lokasi di mana mereka tahu bisa menghasilkan uang. Segala sesuatu yang telah digitalisasi siap untuk diserang jika negara atau perusahaan tidak membangun keamanan IT ke dalam sistem.
Para penyelidik mengatakan, sejumlah besar serangan siber di Jerman, pelakunya berasal dari Eropa Timur dan Rusia. Herpig menarik kesimpulan yang sama. Namun, dirinya menunjuk sejumlah negara di Asia yang juga sedang diamati oleh otoritas nasional dan internasional.
Para penyelidik BKA mengatakan, spektrum dari hampir 25 ribu tersangka yang diidentifikasi meluas dari penjahat yang bertindak sendiri hingga geng terorganisir yang beroperasi secara internasional. 'Ekonomi bawah tanah' adalah rumah bagi industri jasa yang lengkap, yang menawarkan alat untuk melakukan segala jenis kejahatan.
"Para penjahat dunia maya beroperasi dengan identitas yang dicuri dan detail rekening bank yang mencakup nama, alamat, nomor kartu kredit. Data-data ini digunakan oleh penjahat dunia maya untuk perencanaan dan realisasi kejahatan lebih lanjut," tegas Meywirth.
Meski begitu, Meywirth dan tim penyelidik BKA mengaku bangga dengan cara mereka yang berhasil menghapus Emotet, virus trojan khusus perbankan yang pertama kali diidentifikasi pada 2014. Upaya global ini melibatkan penyelidik dari delapan negara yakni Jerman, Belanda, Ukraina, Lithuania, Prancis, Inggris, Kanada, dan AS.
Ketika kejahatan siber terus berkembang pesat, BKA juga berinvestasi besar-besaran di Departemen Kejahatan Maya – baik dalam hal pendanaan dan personel. Meywirth menegaskan pelatihan adalah prioritas utama jika pemberantas kejahatan dunia maya Jerman ingin mampu mengimbangi para penjahat siber.
