Jangan Mengada-ada Ngasih Label 'Bebas BPA'

botol plastik.
Sumber :
  • Unsplash

Sedangkan untuk kemasan plastik lainnya yang memang dalam proses pembuatannya tidak menggunakan BPA sebagai zat aditif, menurut Dedi, juga tidak perlu dibuat mengada-ada dengan melabeli ‘bebas BPA’.

Menkes Usul Materi Keamanan Pangan dan Gizi Masuk Kurikulum Sekolah

“Karena, kemasan lainnya kan tidak mengandung BPA. Yang Policarbonat (PC) itu yang pasti menggunakan BPA dalam proses pembuatannya. Yang bukan PC seperti PET, PVC atau bahkan kaca kan memang tidak mengandung BPA. Jadi, kalau diklaim mengandung bebas BPA itu mengada-ada namanya. Mengklaim sesuatu yang tidak ada," tutur dia.

Selain itu, Dedi juga menyarankan supaya yang dilakukan uji laboratorium bukan hanya kemasan pangan berbahan PC saja, tapi semua jenis kemasan pangan yang mengandung unsur zat kontak pangan seperti yang diatur dalam Peraturan BPOM No 20 Tahun 2019.

Imbas Keracunan Massal, Dadan: Perpres Tata Kelola MBG Sedang Disiapkan

Kemudian, laboratorium yang mengujinya juga harus yang terakreditasi bukan milik pemerintah saja. “Tujuan label adalah menginformasikan dari produsen kepada konsumen apa yang terdapat di dalam, bukan apa yang tidak ada,” tegas Dedi.

Kerja sama Ralali Group dan KOSME.

Ralali Group Kolaborasi dengan KOSME Perluas Pasar Produk UMKM Korsel di Indonesia

Kerja sama ini mencakup berbagai mitra brand Korea yang bergerak di sektor konsumen, termasuk produk perawatan kulit (skincare), kesehatan (wellness), dan makanan (food).

img_title
VIVA.co.id
7 Oktober 2025