5 Fakta Unik Hooded Pitohui, Spesies Burung Paling Beracun di Dunia
- Tangkapan Layar: Instagram
VIVA – Burung Hooded Pitohui adalah spesies burung beracun dan satu-satunya yang ada di dunia. Burung ini berasal dari Papua Nugini dan cukup banyak tersebar di wilayah Papua. Belakangan ini, burung yang bisa dibilang sangat aneh ini menjadi perbincangan hangat banyak orang. Hal ini karena Hooded Pitohui dikonfirmasi sebagai burung beracun pertama di dunia.
Bukan hanya yang pertama, tapi hewan dengan warna perpaduan hitam dan cokelat tua ini menjadi satu-satunya yang paling beracun setelah dikonfirmasi secara ilmiah. Burung ini juga dikenal sebagai spesies yang dijauhkan dari orang-orang Melanesia di Papua Nugini. Untuk mengenal lebih lanjut, simak ulasan selengkapnya berikut ini seperti dirangkum dari berbagai sumber:
1. Satu-Satunya Genus Burung Beracun di Dunia
Fakta menyebutkan bahwa burung Hooded Pitohui ini adalah satu-satunya genus burung beracun di dunia. Setidaknya, ada tiga spesies dari burung ini yang mempunyai racun sangat luar biasa pada kulit dan bulu mereka. Hooded Pitohui dan Variabel adalah jenis burung yang paling mematikan dari ketiganya.Â
Masyarakat ras Melanesia yang ada di Papua Nugini telah mengetahui bahwa burung ini sangat unik, sehingga sejak dahulu mereka sudah sepakat untuk selalu menjaga jarak dari burung Hooded Pitohui. Sebab, potensi racun yang dimiliki oleh burung ini secara kebetulan sudah ditemukan lebih dari tiga dekade lalu.Â
2. Efek Gigitan
Lewat penemuan ahli burung Jack Dumbacher di Pulau Pasifik tahun 1990 silam, masyarakat mulai mengetahui potensi racun yang dimiliki burung ini. Ketika itu, Dumbacher tengah memasang jaring kabut halus di antara pohon untuk menangkap burung Cendrawasih. Tapi, ia juga menangkap Hooded Pitohui di dalamnya.Â
Ketika ingin mengeluarkan burung itu dari perangkap, burung tersebut malah mengamuk dan menggigit jarinya. Secara reflek, pria itu langsung mengemut jarinya yang merasa kesakitan. Beberapa detik kemudian, Dumbacher merasa lidahnya mati rasa. Bahkan, ia merasa bagian tersebut seperti terbakar selama berjam-jam.Â
Beruntung, ia menyadari bahwa burung itu beracun dan segera mengambil bulu Pitohui untuk memasukkan ke dalam mulutnya sebagai penawar. Rasa sakit tersebut akhirnya cepat pulih. Saat itu juga, ia menyadari bahwa sudah menemukan burung beracun pertama di dunia.Â