Bersih-bersih Terselubung Twitter ala Elon Musk

Pendiri SpaceX dan Tesla, Elon Musk.
Sumber :
  • Instagram @dagelan

VIVA Tekno – Elon Musk, pemilik Twitter yang baru, membantah pemberitaan soal dirinya melakukan pemecatan atau pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan sebelum 1 November 2022 dengan dalih untuk mencegah pemberian hibah saham.

Terpopuler: Jokowi Tak Khawatir IKN Bakal Mangkrak, TVRI dan RRI Kompak Batalkan PHK Karyawan

Pendiri SpaceX dan Tesla itu membalas ‘Ini salah’ pada salah satu cuitan di platform Twitter yang menanyakan kabar PHK karyawan itu, seperti dikutip dari situs New York Times, Senin, 31 Oktober 2022.

Elon Musk dilaporkan telah memerintahkan pemecatan karyawan Twitter sebelum 1 November. Sebab, pada tanggal tersebut, karyawan mendapatkan hibah saham sebagai bagian dari kompensasi.

Daftar Perusahaan Besar AS yang Umumkan PHK Karyawan Awal 2025: Meta, Microsoft hingga Washington Post

New York Times juga mengutip sejumlah narasumber yang mengetahui isu itu, di mana PHK karyawan Twitter sudah berlangsung mulai 29 Oktober 2022. Sejumlah tim mengalami pemecatan karyawan lebih banyak dibandingkan tim lainnya.

Sejumlah media memberitakan Elon Musk langsung memecat empat petinggi yang ia tuduh memberikan informasi sesat soal akun robot dan sampah di Twitter.

Kaleidoskop 2024: Starlink Beroperasi, iPhone 16 Dilarang, hingga XL Axiata dan Smartfren Bersatu

Seperti dikutip dari situs Fox News, para petinggi yang di-PHK adalah Chief Executive Officer Parag Agrawal, Chief Financial Officer Ned Segal, Chief Customer Officer Sarah Personette, serta Head of Legal, Policy and Trust Twitter Vijaya Gadde.

Elon Musk menuduh mereka menyesatkan dia dan investor soal jumlah akun palsu di dalam platform. Firma riset Equilar mengatakan para eksekutif yang dipecat berupaya mendapatkan uang pesangon senilai US$122 juta (Rp1.903 triliun).

Sementara The Information mengungkapkan, berdasarkan informasi dari narasumber yang mengetahui isu itu, melaporkan empat eksekutif Twitter diberhentikan karena 'sebab tertentu'. Alasan itu digunakan untuk menghindari pembayaran pesangon dan saham yang belum diinvestasikan.

Ilustrasi kelas pekerja

Mengenal Layoff Anxiety yang Menghantui Pekerja di Musim PHK

Data survei terbaru dari MyPerfectResume menunjukkan bahwa lebih dari 80 persen pekerja khawatir kehilangan pekerjaan.

img_title
VIVA.co.id
27 Februari 2025