Begini Hasilnya kalau Kardus Bekas Pakai 'Disulap'
- Dok. Panasonic
VIVA Tekno – Raksasa elektronik Panasonic menggagas kampanye 'ART Cardboard Afterlife' untuk memberikan solusi inovatif dengan memanfaatkan kreativitas terhadap penanggulangan serta pengurangan limbah menjadi karya seni yang indah dan bermanfaat.
Panasonic berkomitmen untuk mengubah limbah kardus produknya menjadi barang-barang bermanfaat dan bernilai seni seperti furnitur, dekorasi ataupun mainan. Kampanye ini nantinya akan berisi contoh-contoh dari reduce and recycling kardus milik mereka.
"Jadi bisa menjadi inspirasi sekaligus sarana rekreasi keluarga di rumah maupun edukasi untuk generasi muda dalam membuat karya kreatif," kata PT Panasonic Gobel Indonesia Keisuke Nakagawa, melalui keterangan resminya, Selasa, 15 Agustus 2023.
Kampanye ART Cardboard Afterlife bukan hanya tentang menghasilkan karya seni dan barang bermanfaat, tetapi juga tentang membentuk kesadaran dan perubahan perilaku dalam mengelola limbah secara bertanggung jawab.
Selain menciptakan karya seni dan barang bermanfaat, kampanye ini juga melibatkan masyarakat dalam proses daur ulang dan pengurangan limbah elektronik.
Karena, mulai 1 Agustus 2023, pada kemasan produk-produk Panasonic terdapat QR Code yang berisi panduan memanfaatkan kardus tersebut menjadi barang yang memiliki nilai dan manfaat lebih seperti pembuatan Kotak Alas Tulis / Lampu Hias dari Kardus Indoor AC, sampai Rak Sepatu dari Kardus Kipas Angin.
Sementara itu, Wakil Direktur Utama PT Panasonic Manufacturing Indonesia Daniel Suhardiman, bercerita kalau pihaknya terus melakukan pendekatan holistik dalam proses produksi dengan mengutamakan penggunaan bahan ramah lingkungan dan mendukung sirkularitas ekonomi.
"Setiap kardus Panasonic pada dasarnya bisa didaur ulang, akan tetapi penerapan QR code di kardus Panasonic akan dilakukan secara bertahap. Limbah dapat menjadi sumber inspirasi dan potensi kreatif jika ditangani dengan bijaksana," tutur Daniel.
Penerapan Pertanian Ramah Lingkungan Bisa Bikin Produksi Padi Naik hingga Lahan Makin Subur
Petani diajak mengubah pola pikirnya (mindset) untuk mengembalikan kearifan lokal bertani yang ramah lingkungan.
