Atmosfer Titan Bergoyang Seperti Gasing: Ilmuwan Bingung, Apa yang Sebenarnya Terjadi?
Jakarta, VIVA – Selama bertahun-tahun, para ilmuwan telah tertarik dengan 'goyangan aneh' di atmosfer Titan, Bulan terbesar milik Saturnus. Kini, penelitian baru mengungkap petunjuk tentang kemiringan atmosfer Titan yang aneh, tetapi juga memunculkan misteri baru.
Data dari misi Cassini ke Saturnus menunjukkan bahwa, tidak seperti atmosfer Bumi, atmosfer Titan tidak berputar seirama dengan permukaannya. Sebaliknya, atmosfer Titan miring dan bergeser seperti gasing yang berputar dan berubah arah seiring musim.
"Perilaku kemiringan atmosfer Titan sangat aneh," kata Lucy Wright, penulis utama penelitian baru dan peneliti pascadoktoral di School of Earth Sciences di University of Bristol di Inggris, dalam sebuah pernyataan.
"Kami pikir beberapa peristiwa di masa lalu mungkin telah menggeser atmosfer dari poros putarannya, menyebabkannya bergoyang," jelasnya, seperti dikutip dari situs Space.
Para ilmuwan mengira arah kemiringan akan dipengaruhi oleh gravitasi Saturnus atau posisi Matahari, seperti yang sering terjadi di sistem planet — artinya kemiringan akan berubah saat Titan mengorbit Saturnus dan Matahari.
Namun, pengamatan menunjukkan bahwa arah kemiringan tidak berubah. Sebaliknya, kemiringan tetap mengarah ke arah yang sama di luar angkasa, seolah-olah tidak terpengaruh oleh gaya eksternal tersebut.
Temuan ini tidak terduga. Jika pemanasan Matahari atau gravitasi Saturnus mengendalikan kemiringan tersebut, kemiringan tersebut seharusnya berubah seiring waktu.
Sebaliknya, kemiringan tersebut tampaknya terkunci pada tempatnya, yang menunjukkan bahwa beberapa proses lain yang masih belum diketahui sedang berlangsung, demikian laporan para peneliti dalam sebuah studi yang diterbitkan pada 20 Mei 2025 di The Planetary Science Journal.
"Itu akan memberi kita petunjuk tentang penyebabnya. Sebaliknya, kita punya misteri baru," kata Nick Teanby, salah satu penulis studi dan ilmuwan planet di Universitas Bristol, dalam pernyataan tersebut.
Titan adalah satu-satunya Bulan di tata surya yang diketahui memiliki atmosfer yang cukup tebal. Atmosfer sebagian besar terdiri dari nitrogen dan mengandung molekul organik yang kompleks, sehingga menjadikannya objek yang penting secara ilmiah untuk mempelajari berbagai hal seperti proses atmosfer dan kimia prebiotik.