Demi Laboratorium Superintelijen, Mark Zuckerberg Korbankan Karyawan

Kepala Eksekutif Meta Mark Zuckerberg.
Sumber :
  • NPR

Jakarta, VIVA – Kepala Eksekutif Meta Mark Zuckerberg dilaporkan membentuk tim elit untuk mengembangkan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) tingkat manusia dan menantang raksasa teknologi saingannya.

Bukan Hoax! IBM Targetkan 2 Juta Pelajar Indonesia Jadi Tentara AI

Zuckerberg sedang mendirikan laboratorium 'superintelijen' rahasia sebagai bagian dari upaya untuk memimpin perlombaan menuju kecerdasan buatan setingkat manusia, seperti dikutip dari situs Bloomberg, Rabu, 11 Juni 2025.

Orang-orang yang mengetahui rencana tersebut mengatakan kepada media tersebut bahwa Mark Zuckerberg secara pribadi merekrut dari kalangan peneliti dan insinyur AI yang tepercaya.

Google PHK Ratusan Karyawan, AI Lagi-lagi Jadi Biang Kerok

Ia bermaksud merekrut sekitar 50 orang, termasuk kepala penelitian AI yang baru, dan telah menata ulang meja-meja di kantor pusat Meta di Menlo Park sehingga tim tersebut dapat bekerja dekat dengannya, kata sumber tersebut.

Tujuannya, menurut laporan tersebut, adalah untuk membantu Meta mengungguli perusahaan teknologi lain dalam mencapai kecerdasan umum buatan (AGI) – gagasan bahwa mesin dapat menyamai kinerja manusia dalam berbagai tugas.

Aktris Buatan AI Tilly Norwood Hebohkan Hollywood dan Tuai Kecaman

Langkah ini dilakukan di tengah ketidakpuasan internal atas model bahasa besar terbaru Meta, Llama 4, yang dilaporkan gagal memenuhi harapan Zuckerberg.

Sumber mengatakan ia telah menuntut produk AI tingkat atas pada akhir tahun, yang mendorong tim untuk bekerja berjam-jam guna memenuhi target.

Rencana untuk merilis model Meta yang paling kuat saat ini, yang dijuluki 'Behemoth,' dilaporkan juga ditunda setelah pimpinan perusahaan menyimpulkan bahwa model tersebut tidak mengalami peningkatan yang signifikan dibandingkan versi sebelumnya, meskipun sebelumnya diklaim akan melampaui penawaran dari OpenAI, Anthropic, dan Google.

Keterlibatan Mark Zuckerberg yang lebih mendalam menandai apa yang digambarkan oleh orang dalam sebagai kembalinya "mode pendiri" – pendekatan yang lebih langsung dalam pengambilan keputusan.

Ia bahkan membuat grup WhatsApp yang disebut 'Recruiting Party' untuk mengoordinasikan penjangkauan bakat, kata laporan itu.

Lab superintelijen ini dibentuk bersamaan dengan rencana investasi bernilai miliaran dolar AS di Scale AI, sebuah perusahaan infrastruktur data yang membantu melatih model AI.

CEO-nya, Alexandr Wang, diharapkan bergabung dengan tim setelah kesepakatan ini dirampungkan. Jika dirampungkan, ini akan menjadi investasi eksternal terbesar Meta hingga saat ini.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya