Donald Trump Ancam Kirim ke Afrika Selatan, Begini Balasan Elegan Elon Musk

CEO SpaceX dan Tesla Elon Musk bersama Presiden AS Donald Trump.
Sumber :
  • AP Photo/Matt Rourke

Jakarta, VIVA – Elon Musk belum selesai dengan politik. Beberapa hari setelah kepala eksekutif SpaceX dan Tesla itu mengancam akan membentuk partai politik sendiri sebagai alternatif dari 'partai dynamic duo' Demokrat dan Republik, namanya America Party (Partai Amerika).

Hajar Sektor Farmasi Lewat Tarif Impor 200 Persen, Donald Trump: Segera!

"Partai Amerika didirikan untuk mengembalikan kebebasan Anda. Cara kita akan menghancurkan sistem dua partai adalah menggunakan varian bagaimana Epaminondas menghancurkan mitos tentang ketangguhan Spartan di Leuctra, kekuatan yang sangat terkonsentrasi di lokasi yang tepat di medan perang," ungkap Elon Musk, seperti dikutip dari situs Mashable, Selasa, 8 Juli 2025.

Donald Trump, dalam menanggapi kritik Elon Musk bahwa Partai Republik mendukung 'perbudakan utang', mengancam akan memangkas subsidi kendaraan listrik dan menyelidiki pengeluaran SpaceX, dengan mengatakan hal itu dapat memaksa sang taipan untuk menutup seluruh bisnisnya dan dipaksa pulang kampung ke Afrika Selatan.

Trump Tegaskan Penerapan Tarif Impor Berlaku 1 Agustus, Tak Ada Perpanjangan Penundaan

Usai mengumumkan berdiri Partai Amerika, Elon Musk membeberkan visi dan misi partainya, kendati dirinya tetap tidak akan bisa mencalonkan diri sebagai Presiden AS.

Poin-poin tersebut mencakup pengurangan utang, memodernisasi militer dengan AI dan robotika, serta pengaturan soal energi. Kritikus Donald Trump dan sekutu Elon Musk, pemodal dan mantan direktur komunikasi Gedung Putih Anthony Scaramucci serta investor Mark Cuban, menyambut baik berdirinya Partai Amerika.

DPR Akui Tarif Impor 32 Persen jadi Tantangan Indonesia

Mereka langsung menyarankan sang taipan untuk menghubungi Center for Competitive Democracy agar memasukkan Partai Amerika pada surat suara pemilih. Investor utama Tesla juga tengah menunggu untuk melihat bagaimana langkah politik Elon Musk akan mempengaruhi status perusahaannya.

Hal ini setelah dirinya diprediksi akan meninggalkan politik untuk fokus pada pemulihan penjualan tesla yang kian menurun. "Saya harus menunda dana yang diperdagangkan di bursa hingga dewan Tesla bisa 'memperjelas ambisi politik Elon Musk. Itu karena kepercayaan pemegang saham terus menurun," tegas Kepala Eksekutif Azoria, James Fishback.

Ketua Banggar DPR RI, Said Abdullah

RI Kena Tarif 32 Persen, DPR: Semua Negara Jadi Tumbal Kepentingan Sepihak AS

Ketua Banggar DPR RI, Said Abdullah merespons soal Indonesia yang dikenai tarif sebesar 32 persen oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

img_title
VIVA.co.id
9 Juli 2025