Pahlawan Revolusi Mesir Ingin Balik ke Google

Wael Ghonim eksekutif Google yang juga aktivis oposisi Mesir
Sumber :
  • PC Magazine

VIVAnews - Setelah Hosni Mubarak benar-benar mundur dari jabatannya sebagai presiden Mesir, eksekutif Google yang juga aktivis oposisi, Wael Ghonim, berencana untuk kembali fokus pada pekerjaannya. 

Terungkap! Oki Setiana Dewi Syok dengan Budaya Mesir, Ini Ceritanya!

Saat ditanya oleh CBS dalam wawancara, apakah ia akan mendapatkan posisi di pemerintahan Mesir yang baru, Ghonim tegas mengatakan bahwa ia tidak menginginkan jabatan politis di negerinya. 

"Sama sekali tidak. Saya ingin kembali ke kehidupan yang normal. Saya telah selesai memainkan peranan saya. Saya tegaskan kepada kawan-kawan di Mesir, Saya tidak menginginkan apa-apa dari aksi ini. Saya hanya ingin berjalan dan berkata saya bangga menjadi seorang warga Mesir," katanya.

Viral Momen Pria Tunanetra Dibantu Sahabatnya Bekerja Sebagai Kuli di Pasar

Selain itu, Ghonim juga mengatakan bahwa aktivitasnya di Mesir sama sekali tidak ada kaitannya dengan perusahaan tempat ia bekerja. "Selama ini mereka (Google - red) tidak tahu apa-apa. Saat saya pulang ke Kairo, mereka tidak tahu saya ikut dalam aksi unjukrasa," kata Ghonim.

Namun, belakangan setelah ia ditangkap oleh aparat keamanan dan berita itu tersebar luas, Ghonim yang menjabat sebagai Head of Marketing Google untuk Timur Tengah dan Afrika Utara, dan tinggal di Dubai UEA itu, berkonsultasi dengan Google. 

Google Buka Lowongan Kerja Remote di Januari 2025, Cek Posisi dan Peluangnya!

"Google menyarankan agar saya mengambil cuti dan saya pikir ini adalah keputusan yang paling tepat. Google sama sekali tidak ada kaitannya dengan ini semua," kata Ghonim.

Ghonim, 30 tahun, adalah orang di balik kelompok "We are All Khaled Said" di Facebook. Dengan nama samaran 'ElShaheed', Ghonim membuat kelompok ini untuk mengungkap kebobrokan polisi di bawah rezim Mubarak, yang menganiaya seorang blogger Mesir bernama Khaled Said hingga mati.

Kelompok Facebook ini menuai dukungan yang sangat luas dan turut memobilisasi masyarakat Mesir untuk turun ke jalan pada 25 Januari 2011. Keterlibatan Ghonim membuatnya dibekuk aparat pada saat aksi unjuk rasa, dan ia ditahan selama 12 hari.  

Ghonim dibebaskan atas permintaan kelompok oposisi, namun setelah Ghonim dibebaskan ia kembali turun ke jalan untuk terus mendesak kemunduran Hosni Mubarak. Kini, setelah Mubarak mundur, Ghonim ingin kembali bekerja. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya