Ramai Kabar Sanken Tutup, Ini Faktanya

Jakarta, VIVA – Kabar mengenai penutupan merek Sanken di Indonesia belakangan ini menimbulkan kekhwaatiran di masyarakat. Namun, Kementerian Perindustrian menegaskan bahwa ada dua perusahaan yang menggunakan nama tersebut.

PT Sanken Indonesia bergerak di bidang produksi komponen elektronik industri, sementara PT Sanken Argadwija merupakan produsen peralatan rumah tangga elektronik dengan merek Sanken yang tetap beroperasi normal dan bahkan tengah bersiap untuk ekspansi.

Direktur Marketing PT Sanken Argadwija, Esmond H. Tirtajasa, menegaskan bahwa perusahaan mereka tidak terkait dengan penutupan PT Sanken Indonesia.

“Pabrik yang tutup itu merupakan pabrik penyediaan parts kecil dan sama sekali bukan bagian dari pabrik kami,” ujarnya, dikutip Jumat 21 Februari 2025.

Ia menambahkan bahwa PT Sanken Argadwija tetap beroperasi di Tangerang dan memiliki rencana ekspansi ke Cirebon untuk memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat.

Sebagai produsen alat rumah tangga elektronik, PT Sanken Argadwija memproduksi berbagai produk seperti lemari es, showcase, water dispenser, solar water heater, mesin cuci, air conditioner, televisi, rice cooker, dan kipas angin. Perusahaan ini juga terus memperluas jaringan layanan purna jual untuk memastikan kepuasan pelanggan.

“Masyarakat tidak perlu khawatir karena jaringan servis Sanken yang tersebar di seluruh Indonesia tetap berjalan normal dan akan lebih ditingkatkan lagi,” tambahnya.

Sementara itu, terkait PT Sanken Indonesia, Kementerian Perindustrian menyatakan bahwa penutupan pabrik tersebut merupakan kebijakan dari perusahaan induknya di Jepang, Sanken Electric.

PT Sanken Indonesia selama ini memproduksi switch mode power supply dan transformator untuk sektor otomotif dan elektronik dengan porsi sekitar 20 persen dari total produksi yang terkait dengan merek Sanken. Berdasarkan keputusan perusahaan induk, produksi akan dihentikan pada Juni 2025.

Halaman Selanjutnya

“Masyarakat tidak perlu khawatir karena jaringan servis Sanken yang tersebar di seluruh Indonesia tetap berjalan normal dan akan lebih ditingkatkan lagi,” tambahnya.