Ketidakpastian Ekonomi Global Uji Ketahanan Aset Kripto
- Istimewa
Jakarta, VIVA – Ketegangan geopolitik dan dinamika ekonomi global, termasuk perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok, berdampak signifikan terhadap berbagai instrumen investasi.
Pasar modal mengalami tekanan akibat volatilitas yang tinggi, dan sektor aset digital seperti kripto pun tidak luput dari imbasnya.
Meski demikian, kripto menunjukkan respons yang relatif stabil dibandingkan instrumen keuangan lain. Presiden Direktur Bittime, Ronny Prasetya, menyatakan bahwa koreksi harga pada aset kripto terjadi, namun masih dalam batas wajar.
"Volatilitas Bitcoin memang terasa, tapi tidak sekuat yang terjadi pada beberapa aset finansial lainnya. Ini menunjukkan ada keyakinan dari investor terhadap kripto sebagai alternatif investasi," ujarnya, dikutip Senin 28 April 2025.
Ronny menilai, karakter desentralisasi yang dimiliki kripto seperti Bitcoin membuatnya tidak secara langsung terikat pada fluktuasi kebijakan ekonomi suatu negara. Hal ini menjadikannya menarik bagi investor yang mencari diversifikasi portofolio di tengah ketidakpastian global.
Namun, sebagai kelas aset yang tergolong baru, kripto masih menghadapi tantangan dari sisi literasi. Edukasi masyarakat menjadi fokus penting bagi pelaku industri, terutama untuk meningkatkan pemahaman dan kepercayaan publik.
"Dukungan regulator dan keterlibatan komunitas sangat diperlukan agar kripto bisa dimanfaatkan secara bijak dan berkelanjutan," tambahnya.
Ronny menyebut bahwa kondisi saat ini bisa menjadi momentum untuk mengenalkan aset digital kepada publik luas, asalkan dibarengi dengan edukasi serta pemahaman risiko yang jelas. Ia mengingatkan bahwa investasi kripto tetap memiliki risiko inheren, seperti volatilitas harga dan tantangan regulasi.
Dalam lanskap keuangan yang terus berkembang, Ronny menegaskan pentingnya strategi yang matang dan pendekatan investasi yang bertanggung jawab, khususnya bagi generasi muda yang mulai tertarik pada aset digital.