Labuan Bajo Bangun Kampus Bambu Komodo
- Jo Kenaru/tvOne/Manggarai Barat-NTT)
Pembiayaan RAPB Desa
Gerakan menanam bambu terang Bupati Edistasius Endi dimasukkan ke dalam Pedoman Penyusunan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Pedesaan (RAPB Des) program ketahanan pangan dengan sub kegiatan menanam bambu.
“Proses penetapan APBDDes itu di sekitar bulan Maret musim hujannya sudah berhenti. Kami yakin bahwa di bulan September Oktober sampai Desember nanti baik sekolah gereja termasuk desa harus mewujudkan sampai dengan 500.000 anakan bambu yang ada di Kabupaten ini. Sehingga pada saat rumah produksi ini berjalan maka tebang 1 maka yang ditanam itu 10 dan sehingga ini survive ini pasti yang baik tidak akan punah. Kita siapkan seluruh tatanan kebijakannya,” tutur Edistasius Endi.
Sepeda Bambu karya YLBL yang dihadiahkan ke para kepala negara KTT ASEAN ke-42
- Jo Kenaru/tvOne/Manggarai Barat-NTT)
Arboretum 28 jenis bambu
Dari pemetaan yang dibuat bersama Yayasan Lingkungan Bambu Lestari dan Keuskupan Ruteng terdapat 27 varian bambu yang tumbuh di Manggarai Barat. Demplot pengembangan 28 varian itu nantinya dipusatkan di sekitar kawasan Gua Batu Cermin seluas 18 hektar.
“Kawasan Gua Batu Cermin menjadi pusatnya arboretum. Akan ada 28 spesies bambu di Batu Cermin. Kalau orang menikmati alam yang eksotik tapi jangan lupa dia juga membutuhkan udara segar,” ungkap dia.
Misi pengendalian perubahan iklim
Kampanye bambunisasi yang juga melibatkan anak-anak sekolah dan umat basis Gereja Katolik Keuskupan Ruteng satu saat nanti diyakini manfaatnya menekan emisi karbon dan memperkaya oksigen. Gerakan ini diklaimnya bisa mengendalikan perubahan iklim
“Tanaman bambu mampu menyerap dan menyimpan karbon dan memperkaya oksigen. Mimpi kita bersama bisa berwujud tentu pemerintah pusat juga mensuport ini sehingga kegelisahan kita semua terkait dengan emisi akan terbantahkan dengan sendirinya bahwa di Labuan Bajo di Manggarai Barat adalah Kabupaten gudangnya oksigen,” pugkasnya. (Jo Kenaru/tvOne/Manggarai Barat-NTT)
