Universitas Pancasila Buka Pusat Pelatihan, Materi Diplomasi Jadi Unggulan

Peresmian training center Universitas Pancasila
Sumber :
  • VIVA.co.id/Rinna Purnama (Depok)

Jakarta, VIVA – Dalam rangka peningkatan sumber daya manusia (SDM), Fakultas Hukum Universitas Pancasila (FHUP) membuka pusat pelatihan atau training center bernama The Pancasila School of Diplomcy and Executive Leadership Proggram. Keunggulan dari training center ini yaitu adanya materi diplomasi yang diberikan kepada peserta.

Mengurai Benang Kusut Olahraga Indonesia, Istri Direktur Persija Raih Gelar Doktor: Semoga Bisa Lindungi Atlet

Dekan Fakultas Hukum UP Prof. Eddy Pratomo mengatakan, kemampuan berdiplomasi diperlukan bagi seorang pemimpin. Sehingga materi diplomasi menjadi keunggulan yang dimiliki oleh The Pancasila School of Diplomcy and Executive Leadership Program.

ilustrasi jabat tangan

Photo :
Universitas Pancasila Tegaskan Edie Toet Sudah Dipecat Sejak Juli 2024 Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual

“Materi pembelajaran di lembaga ini berbeda dengan yang lain. Kita akan ajarkan keterampilan negosiasi yang mencakup berbagai materi di antaranya negosiasi kontrak, negosiasi konflik, negosiasi multi pihak, negosiasi lintas budaya dn strategi negosiasi secara efektif,” katanya, Senin 24 Februari 2025.

Di training center ini dihadirkan tenaga pengajar andal dari berbagai institusi. Mereka memiliki keahlian di bidang masing-masing. Misalnya dari OJK, Ikatan Notaris Indonesia, Lemhanas dan lainnya. Tidak kalah juga akan dihadirkan para Dubes berpengalaman untuk memberikan materi di training center ini. Kemudian peserta diberikan pelatihan hukum spesifik yang mencakup pembuatan akta notaris, pembuatan akta syariah, hukum bisnis, hukum perdata, hukum pidana, hukum internasional, hukum kekayaan intelektual dan hukum agraria.

Dipecat dari Rektor UP, Profesor Marsudi Lapor ke Mendikti Sampai Siapkan Langkah Hukum

“Kita agak berbeda. Kita ada teknik diplomasi yang mencakup forum negosiasi, arbitrase dan diplomasi. Itu suatu cara penyelesaian masalah dengan cara damai. Kita ingin memasyarakatkan itu,” ujarnya.

Di tempat yang sama, Rektor Universitas Pancasila Prof. Marsudi Wahyu Kisworo mengatakan, pusat pelatihan ini bertujuan melatih pengembangan di bidang hukum. Sehingga semua warga diharapkan dapat memahami hukum.

“Lembaga ini untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia para pelaku bisnis, pelaku notaris dan pelaku hukum,” katanya.

Rektor juga mengatakan pusat pelatihan ini dibuat untuk meningkatkan pendapatan kampus sehingga tidak hanya mengandalkan uang kuliah dari mahasiswa saja. Sasaran dari training center ini adalah akademisi, profesional dan masyarakat umum.

“Diharapkan ini dapat meningkatkan pendapatan hingga 30 persen dari sumber-sumber non-SPP mahasiswa,” katanya.

Dia menyebutkan di Universitas Harvard saja mampu memperoleh 51% pendapatan dari sumber non-SPP, sementara hanya 49 % dari biaya kuliah. Dia meyakini hal serupa dapat dilakukan di UP dengan membuat pusat pelatihan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya