Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Hijau dan Inovasi Teknologi

Seminar dan FGD METI Roundtable Talk #3 dengan tema Carbon Trading Unlocked.
Sumber :
  • Istimewa

Jakarta, VIVA – Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI) bersama PT PLN (Persero) kembali menggelar Seminar dan FGD METI Roundtable Talk #3 dengan tema Carbon Trading Unlocked: Insights and Strategies Across Industries. Acara yang berlangsung di The Ritz-Carlton Hotel Jakarta ini menjadi wadah diskusi strategis antara pemerintah, sektor BUMN, sektor swasta, dan praktisi energi dalam membahas peluang dan strategi perdagangan karbon guna mendukung transisi energi bersih di Indonesia.  

Dongkrak Keselamatan Pelayaran, Menhub Dudy Pacu Inovasi Teknologi via E-Pas Kecil Digital

Seminar ini bertujuan untuk mendorong implementasi Nilai Ekonomi Karbon (NEK) sebagai bagian dari upaya mitigasi perubahan iklim. METI melihat perdagangan karbon sebagai peluang signifikan dalam mencapai target pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK) sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi hijau dan inovasi teknologi.  

Ketua Umum METI, Wiluyo Kusdwiharto, menggarisbawahi pentingnya sinergi lintas sektor untuk mencapai target net zero emission (NZE). Salah satu langkah strategis adalah mengimplementasikan program perdagangan karbon yang efektif di Indonesia.

Trump Bilang Pemanasan Global Hancurkan Dunia Tak Pernah Terjadi: Energi Hijau Sebuah Penipuan

“Indonesia perlu memperkuat ekosistem dan mekanisme perdagangan karbon, termasuk melalui peningkatan kapasitas, insentif harga, penyelarasan dengan pasar global, serta penguatan regulasi dan tata kelola,” ungkap Wiluyo dalam keterangan tertulis yang diterima VIVA, Rabu 26 Februari 2025.  

Ary Sudjianto, Deputi Bidang Pengendalian Perubahan Iklim dan Tata Nilai Ekonomi Karbon BPLH yang hadir mewakili Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq, menyoroti posisi strategis Indonesia dalam mitigasi perubahan iklim. Berkat sumber daya alam yang melimpah dan populasi besar, Indonesia dinilai mampu mengurangi emisi hingga 31,89% secara mandiri dan 43,20% dengan dukungan internasional pada 2030, melalui pendekatan holistik dan berkelanjutan.  

Prabowo Bantah Trump, Tegaskan Ancaman Perubahan Iklim Nyata

Topik utama yang dibahas dalam forum ini adalah Nilai Ekonomi Karbon (NEK), yang meliputi perdagangan karbon, kredit karbon, dan teknologi Carbon Capture, Utilization, and Storage (CCUS). Implementasi NEK diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja baru serta mendorong inovasi teknologi dalam pengelolaan emisi karbon.  

Edwin Hartanto, Head of Carbon Trading Development IDX Carbon, memaparkan pencapaian platform IDX Carbon sejak peluncurannya pada 2023. Hingga Januari 2025, IDX Carbon mencatat transaksi sebesar 1,56 juta tCO₂e, dengan total nilai transaksi Rp58,8 miliar. Potensi besar ini menunjukkan peran penting perdagangan karbon dalam mendukung upaya mitigasi perubahan iklim di Indonesia.  

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya