Jovial Da Lopez: Pekerjaan Content Creator Itu Bukan untuk Semua Orang

Future Gate 2025
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Jovial Da Lopez yang di kenal sebagai youtuber Indonesia, actor dan scriptwriter, membagikan pengalamannya di bidang kreativitas digital dalam acara Future Gate 2025. Future Gate sendiri memiliki tema “Terlahir untuk Mewarisi Semesta” yang menghadiri tokoh-tokoh yang sangat insfiratif, salah satunya adalah Jovial Da Lopez.

Realme 14 5G Resmi Hadir di Indonesia: Performa Gahar dan Fitur Sultan tapi Harga Kaki Lima

Jovial Da Lopez atau yang kerap disapa Jovi itu pun sudah berkecimpung selama lebih dari dua dekade di dunia digital. Jovi sendiri memulai perjalanan nya di dunia digital sejak membentuk akun youtube yang diberi nama “skinnyindonesian24” bersama dengan adiknya, Andovi Da Lopez.

Berawal dari membuat konten parodi di akun youtubenya, Jovi dan Andovi bisa naik ke level yang lebih tinggi, seperti main di film-film, handle Youtube Rewind, Epic Rap Battle, dan yang lainnya yang skalanya itu bisa dibilang lebih kompleks dari shooting film biasa.

Dari Pelayan jadi Selebgram

Jovi menganggap bahwa social media bukanlah suatu hal yang lelucon, hanya melawak, seru-seruan, melakukan sesuatu yang tidak ada manfaatnya lalu populer karena adanya algoritma, dan mendapatkan jutaan penonton.

“Sebenarnya oke- oke saja, tapi pertanyaanya; setelah itu apa?” ujarnya,

Meta Edits, Aplikasi Para Content Creator

Dan sebaliknya, Jovi memperlakukan social media dengan serius, yang pada ujungnya karir ini terbangun dengan sendirinya. Jadi ketika menganggap dan memperlakukan sesuatu dengan serius, mau pakai tools apapun itu, jalan-jalan yang terbuka pun juga akan lebih meyakinkan.

Selain itu, Jovial dan Andovi menciptakan dua karya yang sangat berkesan dan mampu memberikan dampak positif. Dua karya tersebut adalah DPR Musical dan Musical Polarisasi. Jovi sendiri bercerita bahwa di saat-saatnya sedang banyak orang berdemo, ada anak SMP yang berbicara kalau dia tidak suka DPR, dan ketika ditanya alasannya, dia jawab tidak tahu. Kejadian ini lah yang menginspirasi Jovi dan Dovi membuat DPR Musical.

Selain itu, Musical Polarisasi adalah hasil dari kekepoan Jovi dan Dovi atas menangnya Donald Trump pada tahun 2016, skill, dan keresahannya tentang politik di Indonesia yang dikemas menjadi musikal.

Jovi juga menambahkan bahwa ia membuat jalur lain selain di bidang politik dalam membangun personal brandingnya. All Jokes Aside, program podcast yang membahas tentang hal-hal yang kehidupan nyata, dan topik-topik yang sekiranya masih tabu untuk banyak orang.

“So, take it seriously and push the boudaries, don’t just do normal stuff”

Mungkin dengan melakukan normal stuff, uang akan datang, dipuji, dapat views dan likes, tapi dunia ini tidak akan maju. Karena banyak hal di dunia ini seperti komputer, handphone dan yang lainnya itu ada, berkat adanya banyak orang yang tidak puas dengan hal-hal biasa-biasa saja, maka mereka push boundaries dengan membuat alat komunikasi baru yang sebelumnya hanya dengan surat menyurat.

Selain itu, Jovi berpendapat bahwa satu satunya hambatan di bidang digital adalah perfeksionis. Jovi menekankan untuk memulai karena memang passion terhadap itu, dan memang suka melakukannya. Menghindari overthinking yang berakhir tidak memulai.

Jadi mulai saja dulu, buat saja dulu apapun itu, karena ketika sudah membuat sesuatu, kita jadi memiliki acuan untuk apa yang bisa dinilai dan diperbaiki kedepannya. Dan ketika ada constructive criticism (kritikan yang membangun), kita harus terima agar bisa menjadi lebih baik. Lalu setelah itu berkembang, dan jangan stuck level yang sama.

“Pekerjaan content creator itu bukan untuk semua orang. Content creator yang ditunjukkan ke publik itu seperti pekerjaan yang mudah, padahal sebaliknya. Jadi kalau kalian mambuat konten hanya karena haus views, kalian tidak akan kuat bertahan dalam lingkaran ini. Kalian harus membuat konten karena kalian suka melakukannya. Jadi jangan paksakan diri, kalau memang ada ketertarikan cobalah untuk terjun, kalau ketertarikan itu sampai membuat kalian kepikiran sebelum tidur atau sampai mendorong kalian untuk melakukan sesuatu, coba saja, karena itu bisa jadi panggilan. Tapi kalau tidak sampai menajdi sebuah dorongan dalam diri kalian, dan hanya sekedar untuk dapat views, dapat uang banyak, dunia ini bukan untuk kalian”. Ujar jovial,

Webinar exclusive yang berlangsung pada tanggal 10 Februari 2025 di tutup dengan pesan Jovi untuk para generasi muda yang bercita-cita untuk terjun ke dunia kreatif, terutama mereka yang memiliki latar belakang pendidikan yang berbeda.

Webinar dengan tema “Membangun Masa Depan Lewat Kreativitas Digital” dalam acara Future Gate 2025 sukses membuat generasi muda sadar, bahwa sosial media bukanlah sekedar sarana untuk bermain main, melainkan menjadi sarana untuk berkreativitas.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya