POSI Guncang Timur Indonesia: 638 Pelajar NTB Unjuk Prestasi di Olimpiade Sains Hardiknas 2025
- Istimewa
Mataram, VIVA – Semangat belajar dan kecintaan terhadap ilmu pengetahuan tak mengenal batas geografis. Hal ini dibuktikan oleh ratusan pelajar dari seluruh pelosok Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) yang memenuhi Aula FKIP Universitas Muhammadiyah Mataram untuk mengikuti Olimpiade Sains Hardiknas 2025. Kompetisi bergengsi ini digelar oleh Pusat Olimpiade Sains Indonesia (POSI) dan diikuti oleh 638 siswa dari jenjang SD hingga SMA.
Kegiatan ini bukan sekadar ajang kompetisi akademik, melainkan juga panggung bagi para pelajar NTB untuk memperlihatkan bahwa potensi anak bangsa tidak hanya terkonsentrasi di kota-kota besar. Dari Mataram hingga Lombok Timur, dari ruang kelas hingga podium juara, para pelajar ini hadir dengan satu tujuan: membuktikan bahwa kualitas pendidikan di Indonesia Timur layak mendapat tempat di peta prestasi nasional.
Membuka Ruang Prestasi di Timur Indonesia
Acara dimulai dengan seremoni pembukaan yang penuh semangat dan apresiasi. Hadir sebagai pembicara utama, Bapak Nur Ahmad, S.Pd., M.Pd., selaku Kabid GTK sekaligus Plt. Kabid Pembinaan SMA Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTB. Dalam sambutannya, ia menyampaikan rasa bangga terhadap antusiasme siswa-siswi NTB.
“Kompetisi seperti ini menjadi sarana penting dalam menumbuhkan semangat berprestasi dan kepercayaan diri siswa. Kami harap kegiatan ini terus berlanjut agar potensi anak-anak NTB semakin dikenal secara nasional,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis 5 Juni 2025.
Sejalan dengan itu, Dr. Muhammad Nizaar, M.Pd.Si., Dekan FKIP Universitas Muhammadiyah Mataram, menyambut baik kerja sama antara dunia pendidikan tinggi dan penyelenggara olimpiade. Ia menekankan pentingnya dukungan institusi pendidikan dalam menanamkan literasi sains sejak dini.
Olimpiade Sains Hardiknas 2025 yang digelar oleh Pusat Olimpiade Sains Indonesia
- Istimewa
Bukan Sekadar Kompetisi, Tapi Ruang Belajar Penuh Makna
Fahruroji Panjaitan, Direktur POSI, menegaskan bahwa esensi utama dari olimpiade ini bukan hanya mencari siapa yang terbaik, tetapi membentuk karakter pelajar Indonesia yang tangguh dan berani mencoba.
“Kami tidak datang untuk memberi tekanan, tetapi untuk memberi kesempatan. Kesempatan agar anak-anak NTB tahu bahwa mereka mampu bersaing. Kami ingin mereka belajar bahwa kegagalan bukan akhir, tapi awal dari pertumbuhan,” jelas Fahruroji.
Sementara itu, Ari Martua, Manager Marketing & Learner Experience POSI, menggambarkan misi POSI sebagai lebih dari sekadar penyelenggara lomba. Menurutnya, POSI adalah sahabat yang hadir membawa motivasi dan inspirasi untuk setiap pelajar di seluruh penjuru tanah air.
“Kami hadir untuk membangun mimpi anak-anak. Kami ingin setiap anak tahu, tak peduli dari mana asalnya, mereka semua punya panggung yang sama untuk bersinar,” tutur Ari.
Hasil Kompetisi: Pelajar NTB Bersinar di Semua Jenjang
Olimpiade Sains Hardiknas 2025 yang digelar oleh Pusat Olimpiade Sains Indonesia
- Istimewa
Kompetisi ini dibagi ke dalam tiga jenjang: SD, SMP, dan SMA. Para peserta menunjukkan ketajaman logika, kecepatan berpikir, dan semangat juang yang luar biasa dalam menjawab soal-soal sains yang menantang.
Berikut daftar juara di masing-masing jenjang:
Kategori SD
- Juara I: SDIT Fauziah Yarsi Mataram
- Juara II: SDN 1 Ampenan
- Juara III: SDK Santo Antonius Cakranegara
Kategori SMP
- Juara I: SMPK Kesuma Mataram
- Juara II: SMPN 15 Mataram
- Juara III: SMPN 1 Mataram
Kategori SMA
- Juara I: MAN Insan Cendekia Lombok Timur
- Juara II: MAN 2 Mataram
- Juara III: SMAN 2 Mataram
Prestasi ini bukan hanya membanggakan sekolah masing-masing, tetapi juga menjadi simbol kemajuan pendidikan NTB yang semakin inklusif dan progresif.
POSI dan Komitmen Membuka Akses Ilmu untuk Semua
POSI terus menegaskan visinya sebagai organisasi yang tidak hanya berfokus pada pusat-pusat pendidikan di kota besar, tetapi justru menjangkau daerah-daerah yang selama ini belum banyak mendapat perhatian.
“Kami percaya bahwa olimpiade sains bukan milik segelintir orang. Sains adalah milik semua anak Indonesia. Dan NTB adalah bukti nyata bahwa semangat belajar bisa tumbuh di mana saja,” tegas Ari Martua.
Dengan pendekatan inklusif dan humanis, POSI ingin menciptakan gerakan literasi sains nasional yang tidak diskriminatif terhadap latar belakang geografis, ekonomi, maupun sosial.