Memori Indah Prancis dan Siklus 12 Tahun Piala Eropa
- Reuters/Kai Pfaffenbach
VIVA.co.id – Prancis berhasil lolos ke final Piala Eropa 2016, setelah mengalahkan favorit juara, Jerman. Dalam laga yang digelar di Stade Velodrome, Kamis 7 Juli 2016, atau Jumat dini hari WIB, Prancis membungkam Jerman, dua gol tanpa balas.
Tak banyak yang menyangka, Prancis bisa menundukkan Jerman dan lolos ke final. Sebab, mereka selalu kesulitan meraih kemenangan, saat bertemu Jerman selama 58 tahun di laga kompetitif.
Terakhir kali, Prancis menang atas Jerman di partai kompetitif adalah pada Piala Dunia 1958. Ketika itu, keduanya bertemu di perebutan tempat ketiga. Dan, Prancis menang dengan skor 6-3.
Di laga semifinal yang lalu, Prancis juga dibuat kesulitan oleh Jerman sepanjang 90 menit. Les Bleus kalah dalam penguasaan bola dari Jerman.
Namun, Prancis bermain lebih pintar dan efektif. Mereka mampu memanfaatkan kesalahan-kesalahan mendasar yang dilakukan para pemain Der Panzer.
Hingga akhirnya, Antoine Griezmann bisa membobol gawang mereka sebanyak dua kali, lewat penalti di injury time babak pertama, serta melalui sontekannya pada menit 72.
Lolosnya Prancis ke final Piala Eropa 2016, mengulang sukses mereka pada edisi 1984. Ketika itu, Prancis berstatuskan sebagai tuan rumah dan berhasil melaju ke final. Prancis juga sukses menggondol trofi Piala Eropa saat itu, karena menang atas Spanyol dengan skor 2-0.
Mampukah mereka mengulang momen tersebut? Mungkin saja.
Dari data yang dikeluarkan oleh situs resmi UEFA dan Opta, muncul sebuah kesimpulan, bahwa Prancis punya rekor bagus, saat berstatuskan sebagai tuan rumah di turnamen internasional. Mereka ternyata belum pernah kalah dalam 18 pertandingan, saat menjadi tuan rumah di turnamen besar. Rekornya, 16 kali menang dan ditahan imbang di dua kesempatan.
Selain itu, Prancis selalu mencapai final Piala Eropa, ketika mereka menjadi tuan rumah. Belum pernah ada negara yang bisa mencatatkan prestasi ini.
"Kami akhirnya mencatatkan sejarah. Sudah sangat lama, kami tak mampu mengalahkan Jerman. Tetapi, catatan buruk tersebut tak lagi berlaku," kata pelatih Prancis, Didier Deschamps, seperti dilansir situs resmi UEFA.
"Kami melaju ke final dan ada trofi yang bisa kami raih. Saya begitu bangga dengan seluruh pemain. Kami melewati pertandingan ketat melawan tim yang mampu membuat kami tersiksa," lanjutnya.