Waspada! Ini Dampak Kurang Tidur saat Ramadan, Bisa Bikin Ibadah Puasa Kurang Lancar hingga Berat Badan Naik
- Freepik/jcomp
Jakarta, VIVA – Menjalani ibadah puasa di bulan Ramadan bukan hanya soal menahan lapar dan dahaga, tetapi juga menjaga keseimbangan pola hidup, termasuk kualitas tidur. Banyak orang mengalami perubahan jam tidur selama bulan suci, lantaran harus makan sahur, yang dilakukan dini hari.
Sayangnya, kurang tidur dapat membawa dampak negatif bagi tubuh dan keseharian kita, mulai dari gangguan kesehatan hingga menurunnya produktivitas. Scroll untuk info lebih lengkap, yuk!
Sebagaimana diketahui, tidur yang cukup memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan fisik maupun mental. Jika waktu istirahat berkurang, tubuh tidak memiliki kesempatan untuk melakukan pemulihan optimal, yang pada akhirnya memengaruhi berbagai fungsi tubuh.
Nah, melansir dari Cleveland Clinic, berikut beberapa dampak kurang tidur saat menjalani puasa, yang perlu diwaspadai.
3 Dampak Kurang Tidur saat Puasa di Bulan Ramadan
Ilustrasi stres/sakit kepala/pusing.
- Freepik/freepik
1. Sakit Kepala dan Perubahan Mood
Tubuh memiliki ritme sirkadian, yaitu jam biologis yang mengatur siklus tidur dan bangun. Jika pola tidur terganggu, keseimbangan ritme ini akan ikut terganggu, sehingga menyebabkan sakit kepala, mudah marah, hingga perubahan suasana hati yang drastis.
Kondisi ini bisa membuat seseorang menjadi lebih sensitif dan sulit mengendalikan emosi, terutama saat harus beraktivitas sepanjang hari dalam kondisi berpuasa.
2. Penurunan Fungsi Kognitif
Kurang tidur berpengaruh pada kemampuan otak dalam berpikir jernih, berkonsentrasi, dan mengambil keputusan. Saat tubuh tidak mendapatkan waktu istirahat yang cukup, otak akan lebih sulit untuk menyerap dan mengingat informasi.
Selain itu, reaksi tubuh menjadi lebih lambat, sehingga dapat mengurangi efektivitas dalam bekerja atau menjalankan aktivitas sehari-hari.
3. Risiko Penambahan Berat Badan
Menurut Dr Muneer Alobeidli dari Cleveland Clinic Abu Dhabi, kurang tidur dapat memengaruhi hormon yang mengatur rasa lapar dan nafsu makan. Kondisi ini membuat seseorang lebih mudah merasa lapar dan cenderung mengonsumsi makanan tinggi gula atau lemak sebagai kompensasi energi yang kurang. Jika pola makan tidak dikontrol, berat badan bisa meningkat selama bulan puasa.
Untuk menghindari dampak negatif tersebut, pastikan Anda mendapatkan tidur yang cukup setiap hari. Mengatur waktu istirahat yang lebih teratur dan menjaga pola hidup sehat selama Ramadan, dapat membantu tubuh tetap bugar dan ibadah berjalan lebih lancar.