Deteksi Dini Kebutaan yang Bisa Dilakukan Sendiri

Kertas Suara Untuk Penyandang Tuna Netra (foto Warta)
Sumber :
  • Muhammadfirman

VIVA.co.id – Angka kebutaan di Indonesia disebutkan semakin meningkat tiap tahunnya. Padahal kebutaan sebenarnya bisa ditanggulangi dan tidak perlu terjadi akibat penanggulangan yang terlambat. Salah satu pencegahannya dengan deteksi dini. Deteksi ini bisa dilakukan sendiri dengan bantuan orang lain tanpa perlu mengunjungi dokter terlebih dulu.

80 Persen Kasus Glaukoma Tak Ada Gejala, Kenali Tanda-tanda Peringatan Ini

Wakil Ketua Komisi Mata Nasional dr Aldian Halim, SpM(K) mengatakan, deteksi dini merupakan salah satu program pemerintah sebagai langkah agar masyarakat awam dapat  melakukan deteksi dini gangguan kebutaan.

"Deteksinya sangat mudah. Mata yang tidak tajam penglihatannya kurang dari tiga per 60. Jadi Anda berdiri di jarak tiga meter kemudian minta orang lain menunjukkan angka dengan jari sampai 60, minimal empat kali. Jika Anda bisa menghitungnya artinya mata Anda masih normal. Namun jika tidak bisa, artinya mata Anda sudah mengalami kebutaan," kata Aldian saat ditemui awak media di Kementerian Kesehatan, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Viral Momen Pria Tunanetra Dibantu Sahabatnya Bekerja Sebagai Kuli di Pasar

Dalam praktiknya, Aldian meminta salah seorang pasien mencoba cara deteksi dini tersebut. Ketika diuji, pasien tidak bisa melihat sama sekali. Namun ketika kacamata diberikan, pandangannya kembali jelas.

"Ini memperlihatkan bagaimana mudahnya mengembalikan penglihatan dengan menggunakan kacamata. Kacamata bisa mengubah dari yang mulanya buta menjadi tidak buta," kata Aldian.

6 Obat Tetes Mata Terbaik, Atasi Mata Merah dan Kering
Ilustrasi sakit glaukoma

5 Fakta-Mitos Glaukoma, Disebut Penyebabnya Main Gadget Hingga Bisa Disembuhkan Pakai Obat Herbal

Kondisi ini dapat dialami oleh usia berapa pun, namun seiring peningkatan faktor risiko, glaukoma banyak dialami oleh kalangan usia 40 tahun ke atas.

img_title
VIVA.co.id
16 Maret 2025