Bukan Minim Lowongan, Ini Alasan Lulusan Universitas Sulit Dapat Kerja

Ilustrasi pria.
Sumber :
  • Pixabay/Startupstockphoto

VIVA – Seiring berkembangnya dunia usaha, tuntutan kebutuhan akan lulusan universitas yang kompeten semakin tinggi. Praktisi ketenagakerjaan Mutiara Pratiwi mengatakan, dari segi urgensi, kebutuhan lulusan ada dua hal yang dilihat, yaitu supply dan demand.

Karyawan yang Punya Skill AI Auto ‘Disayang’ Perusahaan, Gaji Bisa Naik hingga 28 Persen

Namun, dengan perkembangan industri dan teknologi saat ini, jumlah bukan lagi apa yang dicari, melainkan kualitas apa yang dibutuhkan dalam sebuah industri.

Sebuah survei yang dilakukan oleh Korn Ferry pada tahun 2016 yang membandingkan demand dan supply terhadap apa yang dibutuhkan industri dan apa yang tersedia di angkatan kerja, menemukan bahwa di tahun 2020 akan terjadi defisit 1,3 juta sumber daya manusia (SDM)

Maksimalkan Potensi Besar SDM RI, Cari Kerja Targetkan Tehubung dengan Ratusan Perusahaan Global

"Bahkan diproyeksikan sekitar tahun 2030, defisitnya naik menjadi 3,8 juta. Angka itu merepresentasikan 29 persen dari total angkatan kerja lulusan perguruan tinggi," ujar Mutia di konferensi pers Fair & Lovely Bintang Beasiswa di The Maja, Jakarta, Kamis, 14 Februari 2019.

Mutia melanjutkan, survei tersebut bukan menunjukkan bahwa Indonesia akan kekurangan tenaga kerja, karena potensi dan kesempatannya masih besar. Hanya saja, yang membuat pekerjaan ini nampak seperti sulit didapat adalah kesiapan kompetensi yang belum sesuai dengan apa yang diharapkan industri.

Tak Lagi Gengsi, Gen Z Ramai-ramai Pilih Pekerjaan Blue Collar Ini

Ini artinya, SDM Indonesia belum dipersiapkan ke level yang diharapkan. Meski setiap tahun perguruan tinggi mencetak lulusan baru, hanya saja konten dari para lulusan itu yang masih dipertanyakan.

"Kualitasnya bagaimana, apakah bisa berpikir kritis, kreatif dan peka terhadap lingkungan sekitar," imbuh Mutia.

Untuk mengantisipasi defisit ini adalah dengan pemberdayaan, salah satunya dengan pendidikan. Tentunya juga dibarengi dengan pendampingan, bukan sekadar berkuliah tapi tidak disiapkan cara berpikirnya.(nsa)

Ribuan Pencari Kerja Padati Job Fair.

Lowongan Kerja Sepi hingga Saingan Banyak, Begini Kondisi Pasar Kerja di 2025

Pasar kerja global makin sulit diprediksi. Lulusan baru harus aktif bangun koneksi dan tambah skill agar tetap dilirik perusahaan.

img_title
VIVA.co.id
31 Juli 2025