Kisah Perjuangan Wanita Pengantar Makanan Online Ini Bikin Mewek
- World Of Buzz/ Berita Harian Singapura
VIVA – Keterbatasan fisik bukan menjadi halangan bagi setiap orang untuk bekerja dan berkarya. Hal itu nampaknya juga diterapkan oleh seorang wanita difabel yang bekerja sebagai pengantar pesanan makanan aplikasi GrabFood.
Belum lama ini, karena kegigihannya, seorang wanita pengantar pesanan makanan ini jadi viral setelah foto dirinya yang berada di MRT tersebar di media sosial.
Awalnya, seorang pengguna Facebook bernama Karen mengunggah foto seorang wanita difabel yang mengirim pesanan makanan dengan menggunakan kursi roda. Dan belum lama ini diketahui bahwa wanita tersebut bernama Sumaiyah Ghazali.
Sumaiyah Ghazali diketahui mengidap cerebral palsy yang membuatnya tidak bisa berjalan sejak lahir. Meski begitu, dia tetap tidak putus asa untuk menyelesaikan setiap tugas pengiriman makanan.
Dalam wawancara video dengan Berita Harian Singapura, wanita 40 tahun itu, mengatakan dia baru saja mulai bekerja, bergabung dengan aplikasi tersebut empat bulan lalu. Dia mengatakan bahwa ia sangat termotivasi dalam melakukan pekerjaannya karena itu memberdayakannya untuk membantu keluarganya.
Sumaiyah menyebutkan bahwa kendala terbesar tentang pekerjaan adalah cuaca. “Akan sedikit merepotkan saat hujan. Saya harus membuka payung, jika angin kencang, saya harus 'melawannya' karena angin akan terus menarik payung saya," kata dia menjelaskan.
Dia juga menggunakan payung untuk mengetuk pintu jika tangannya tidak sampai meraih pintu rumah pelanggannya. Menjelang akhir video, Sumaiyah menyebutkan bahwa akan luar biasa jika pelanggan lebih memahami kondisinya.
“Kepada semua pelanggan, jika Anda melihat nama saya, Sumaiyah B, mohon bersabar saat menunggu makanan hantaran saya karena pergerakan saya cukup lambat. Tetapi saya akan berusaha mengantarkan makanan secepat mungkin, ” ungkap dia.
Ya, karena kondisinya yang tak bisa berjalan, Summaiyah seringkali terlambat mengantar makanan.Dia pun sering minta maaf pada para customernya. Karena menggunakan kursi roda kemanapun pergi, seringkali ada hambatan. Belum lagi jika kondisi jalanan macet dan harus menunggu bus dalam waktu lam.
“Terkadang, ada pelanggan yang sabar, bilang tak apa. Ini adalah satu kepuasan, saya bisa berguna untuk orang lain. Saya bekerja untuk membiayai orang tua dan adik saya. Saya semangat melakukan pekerjaan ini, karena saya ternyata masih bisa berkarya. Terimakasih untuk Anda semua yag mau bersabar menunggu hantaran saya.”