Peluang Bisnis dan Wisata di Tumpukan Sampah Plastik
- VIVA/Jujuk Erna
VIVA – Indonesia dikenal dunia karena keindahan alam, budaya, kuliner dan keramahan penduduknya. Namun, di sisi lain, Indonesia juga populer karena menjadi penyumbang sampah plastik ke lautan terbesar kedua di dunia.
Kondisi ini tentu mencoreng citra Indonesia di mata dunia, terutama sektor wisatanya yang tengah digenjot pemerintah. Demi memperbaiki dan mempercantik lingkungan sekaligus menarik jumlah wisatawan asing masuk ke dalam negeri, pemerintah pun menggandeng sejumlah pihak untuk mengurangi sampah plastik di laut sebanyak 70 persen pada 2025 mendatang.  Â
Mendukung target itu, Danone-Aqua bersama dengan pemerintah pusat dan daerah meluncurkan kegiatan Baku Bantu Bersihkan Labuan Bajo #BijakBerplastik. Labuan Bajo dipilih karena merupakan satu dari empat destinasi superprioritas bagian dari 10 Bali Baru, sehingga kebersihan dari sampah, terutama sampah plastik penting dilakukan.
Data World Wildlife Fund (WWF) dan kajian tim penyusun rencana pengelolaan sampah menyebutkan, rata-rata timbunan sampah di kota Labuan Bajo mencapai 112,4 m3/hari atau setara dengan 12,8 ton/hari. Dari jumlah itu, sebesar 33 persen merupakan sampah anorganik daur ulang atau yang bernilai ekonomis, sebanyak 7.754 kilogram (kg) adalah sampah jenis Non PET dan 2.984 kg botol PET. Â
Mengatasi masalah sampah tersebut, akhirnya digagas Program Management Development Koperasi Serba Usaha (KSU) Sampah Komodo sejak tahun lalu oleh Danone-Aqua bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Staf Ahli Menteri bidang Kemasyarakatan dan Hubungan Antar Lembaga KKP Suseno Sukoyono mengatakan bahwa meski sampah plastik menimbulkan masalah, namun bila dikelola dengan baik dan bijak akan memberikan manfaat.
"Di balik itu, lihat ada yang tersembunyi, ada peluang ekonomi. Karena itu, sampah plastik harus dikelola, bukan menjadi beban," katanya di kawasan Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat, 19 Juli 2019. Â
Melalui serangkaian upaya mengumpulkan sampah, edukasi kepada masyarakat dan inovasi produk yang dilakukan Danone bersama dengan pemerintah dan komunitas serta pihak lain, pengelolaan sampah plastik di Labuan Bajo makin baik. Kini ada rantai daur ulang sampah plastik di Labuan Bajo yang memberi dampak tidak hanya bagi lingkungan tapi juga ekonomi masyarakat sekitar.