Peluang Bisnis dan Wisata di Tumpukan Sampah Plastik
- VIVA/Jujuk Erna
Jadi, sampah plastik yang telah dikumpulkan akan dikirim ke pusat daur ulang (PDU), Koperasi Serba Usaha (KSU) hingga dikirim ke Surabaya untuk didaur ulang menjadi produk baru. VIVA menjadi salah satu media yang mendapatkan kesempatan untuk melihat proses tersebut, mulai dari mengumpulkan sampah plastik di Pantai Pede, Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, kemudian berlanjut ke PDU yang dikelola pemerintah Manggarai Barat sejak 2018 lalu, KSU Komodo hingga pengapalan di Pelabuhan Labuan Bajo.
PDU yang berlokasi di Jalan Frans Nala, Desa Batu Cermin, Kecamatan Komodo Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT itu, menurut Putra Hawan selaku mitra Danone untuk pengelolaan sampah di Labuan Bajo, menampung 2,5 ton sampah botol plastik dan kaleng. Adapun harga beli botol yang sudah di-press Rp3.800-Rp4.000 per kilogram (kg).
Sustainable Development Director Danone Indonesia Karyanto Wibowo berharap kapasitas di PDU bisa ditingkatkan lagi. Sebab, ada pasar yang menyerapnya. Pabrik daur ulang hasil kolaborasi Danone dan PT Veolia Indonesia di Pasuruan, Jawa Timur siap menjadikan sampah plastik yang sudah diolah (dicacah) sebagai bahan baku menjadi pelet plastik atau produk baru. Â
"Diharapkan ini bisa memperkuat ekonomi sirkular (mengambil, membuat, menggunakan, mendaur ulang kemasan supaya bisa digunakan kembali)," ujarnya.
Selain di PDU, sampah plastik juga dikumpulkan, dibersihkan, dipilah dan di-press di KSU Sampah Komodo, yang berlokasi di Kecamatan Komodo Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT. Sejak 2016 hingga sekarang, ada 54 ton sampah yang dikelola di tempat ini. Putra mengatakan bahwa kualitas sampah-sampah plastik akan disortir dan dibaguskan di KSU sebelum dikirim ke Jawa.
Selanjutnya, sampah yang sudah dicacah dengan kualitas baik akan dikapalkan ke Surabaya untuk didaur ulang menjadi produk baru. Dan pada Jumat, 19 Juli 2019, sebanyak 8 ton sampah plastik yang sudah diolah di Labuan Bajo dikirim perdana ke Surabaya, Jawa Timur melalui Pelabuhan Labuan Bajo. Targetnya, setiap bulan Labuan Bajo bisa mengirim 8 juta ton sampah plastik.
Dan demi meningkatkan pengelolaan sampah di Labuan Bajo, Deputi Bidang SDM, Iptek dan Budaya Maritim Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman Safri Burhanuddin mengatakan, akan ditambah kegiatan-kegiatan lain seperti PDU dan KSU. Selain peluang bisnis yang didapat juga bisa menjadi destinasi wisata edukasi pengelolaan sampah.