Adik Mantan Perdana Menteri Inggris Jadi Mualaf karena Benci Islam

Lauren Booth.
Sumber :
  • YouTube

VIVA – Lauren Booth, yang merupakan adik ipar dari mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair, menjadi mualaf pada tahun 2010. Perjuangannya dalam menemukan jalan Allah SWT tergolong unik, di mana awalnya dia membenci agama Islam. 

Gak Takut Sepi Job, Ruben Onsu Utamakan Ibadah Sejak Jadi Mualaf

Melalui sebuah video, sambil sesekali terdiam menahan tangis, wanita itu menceritakan awal mula dirinya mengenal Islam. Dimulai pada tahun 2008, saat dia menjadi relawan di Palestina. 

"Jadi saya berada di sana sebagai non muslim sepanjang bulan Ramadhan tahun 2008. Di mana lengan dan rambut saya kelihatan. Pandangan saya tentang kesopanan mungkin bukan suatu yang layak untuk dihargai," ujarnya mengawali cerita, yang diunggah dalam sebuah video di Youtube Ayatuna Ambassador, dikutip VIVA, Jumat 21 Mei 2021. 

Deretan Artis Indonesia yang Mendadak Mualaf, Terbaru Ruben Onsu Langsung Umrah

Meski pada saat itu Lauren Booth bukan dari kalangan Muslim dan mengenakan pakaian terbuka, dia mengaku tetap diperlakukan dengan santun oleh warga setempat. 

"Apakah saya dengar haram dari orang Gaza? Tidak pernah sekalipun. Saat saya berada di jalan pada bulan Ramadhan dengan lengan dan rambut terbuka yang saya dengar adalah salam," lanjut dia. 

Ruben Onsu Umrah Perdana Gak Ribet Soal Outfit: Bukan Matching-matchingin Kayak Mau Liburan

Lauren lebih lanjut bercerita, suatu malam dia mengunjungi keluarga yang sangat miskin di Raffa. Di mana tempat tersebut merupakan tempat asal Faris Odeh, bocah Palestina yang ditembak mati oleh Pasukan Pertahanan Israel pada tahun 2000. 

"Malam itu saya mengetuk pintu rumah keluarga yang sangat miskin di sebuah kamp pengungsian menyedihkan. Dan seorang ibu membuka pintu seperti ini, 'Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, silakan masuk. Selamat datang," kata dia. 

"Dia menyambut saya seolah tinggal di Taj Mahal bukan kampung kumuh. Dan wajahnya begitu cerah bercahaya. Saya penasaran apakah dia baik-baik saja sekarang. Wajahnya begitu bersinar dan sekarang saya tahu itu disebut 'nur'. Wajahnya penuh dengan nur," ungkapnya. 

Ketika Lauren masuk ke dalam rumah itu, hanya terdapat satu ruangan dengan lantai dan dinding semen serta tidak ada apa pun di dalamnya. Yang ada hanyalah matras lusuh, yang digunakan oleh si ibu, suami, orangtua dan anak-anaknya untuk tidur. 

"Dan saya marah jika ini adalah Islam. Saya tidak habis pikir kenapa orang berpuasa? Kenapa ada Tuhan tega membuat orang lapar tambah kelaparan? Dan saya tanyakan kepada ibu di kamp pengungsian Raffa ini. Kenapa kalian puasa di bulan Ramadhan? Apa tujuannya?" tanya Lauren. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya