Baca Al Quran, Bule Mualaf Sentil Soal Kekerasan dan Hormati Wanita
- Youtube
VIVA – Peter Chatfield selama 15 tahun telah masuk islam dan jadi mualaf. Dia sempat dirawat di rumah sakit lantaran terkena kanker tulang belakang di mana hidupnya diprediksi hanya tinggal beberapa bulan lagi, ia pun membagikan kisah spiritualnya kembali.
Peter telah meninggal dunia pada tanggal 4 November 2014. Inna lillahi wa inna ilayhi raji’un Semoga Allah mengampuninya dan memberinya Jannathul Firdaus. Namun, Peter berkesempatan membagikan kisah spiritualnya meski tengah menghadapi kematian demi menunjukkan keindahan Islam yang diyakininya selama 15 tahun terakhir dalam hidupnya.
"Saya berbaring seperti ini karena saya di ranjang rumah sakit dan saya menghadapi kematian. Pasti kematian ini lebih cepat daripada yang dialami sebagian besar dari Anda di luar sana meskipun Allah SWT tahu yang terbaik," ujarnya membuka kisah hidupnya dikutip dari kanal Youtube Renung Kalbu.
Perjalanannya mengenal Islam bermula ketika 15 tahun silam ia membuka sebuah buku yang dikenal sebagai Al Quran. Kitab suci umat Islam itu ia buka dan dibacanya hingga membuatnya mulai mengubah pandangan tentang Islam yang selama ini dipaparkan di media massa.
Ilustrasi Alquran.
- Freepik
"Saya mulai membacanya. Apa yang saya sadari adalah bahwa Quran adalah cara hidup. Saya membuka buku ini, Quran, dan apa yang saya perhatikan yang berbeda tentang Quran adalah itu adalah sebuah sistem untuk hidup. Itu benar-benar bekerja ketika saya membaca dan saya membaca surat- surat dan artinya. Apa yang saya sadari adalah Islam adalah agama yang sangat indah atau sistem kehidupan," tuturnya.
Menurut Peter, agama yang dikenalnya selama ini selalu menjadi titik pertemuan manusia akan peperangan tiada akhir. Bahkan, agama menjadi landasan masyarakat melakukan kekerasan tanpa ada perdamaian. Namun, ketika ia membaca Quran, cara pandang Islam begitu menyejukkan hingga membuatnya yakin menjadi seorang muslim.
"Quran saya perhatikan di sana bahwa itu sangat mudah dibaca, itu sangat ringan di kepala dan ketika saya menyesuaikanya, ya saya menjadi muslim," kenangnya.
Peter menyayangkan banyaknya media massa yang menampilkan Islam sebagai agama yang identik dengan kekerasan. Padahal Islam jauh dari itu. Peter menyampaikan, cukup dengan membaca Al-Quran maka agama Islam yang benar akan diketahui, di mana tak ada kekerasan dan Islam sangat menjunjung tinggi perdamaian.