5 Cerpen Persahabatan Singkat yang Mengundang Emosi Jiwa

Ilustrasi sahabat.
Sumber :
  • Pixabay/Foundry

John tidak tahu bagaimana cara memanjat pohon. Dia tidak punya cara untuk melarikan diri. Dia tidak berdaya. Tapi segera dia mengambil rencana. Dia jatuh ke tanah seperti orang mati.

Isa Zega Peringatkan Nikita Mirzani Ada Sahabatnya yang Ternyata Pengkhianat, Siapa?

Beruang itu mendatangi John. Mencium hidung, telinga, dan matanya. Butuh dia untuk mati dan pergi. Kemudian Tom turun dari pohon. Dia berkata kepada John, "Apa yang dibisikkan beruang di telingamu?"

John berkata, "Beruang itu mengatakan kepada saya untuk tidak mempercayai seorang teman yang meninggalkan temannya dalam bahaya." Moral: Teman yang tidak tulus dan jahat lebih ditakuti daripada binatang buas; sebagai binatang buas dapat membahayakan tubuh Anda, tetapi teman yang jahat dapat melukai jiwa Anda.

Unggah Momen Nikita Mirzani Lahiran, Fitri Salhuteru Bahas Pengorbanannya Sebagai Sahabat


Cerpen Persahabatan Singkat Saat SD

Perusak Persahabatan

Nikita Mirzani Bongkar Sifat Toxic Mantan Sahabat yang Dijuluki 'Ibu Perdamaian', Fitri Salhuteru?

Namaku Adel, sekarang aku duduk di kelas 5 SD. Aku di kelas 5 SD A. Aku memiliki sahabat bernama Jingga, sekarang aku tidak sekelas lagi dengannya. Tetapi aku masih semangat sekolah.

Aku memiliki kakak bernama Azmi, dimana dia menjadi guru di sekolahku. Hari ini aku akan berangkat sekolah bersama dengan kakakku itu.

Ketika telah tiba di sekolah, aku bergegas ke kelas karena tidak sabar ingin pergi ke kelasnya Jingga. Aku tiba di kelas 5 SD B dimana itu kelasnya Jingga, dan dia sudah berada disana.

“Hai Jingga!” Aku menyapanya.

“Hai juga Del!” Jawab Jingga singkat.

Batinku berkata “Jingga terlihat tidak seperti biasanya, ada apa ya..”

Saat itu aku merasa sangat bosan karena Jingga dengan sengaja bersikap cuek kepadaku, akhirnya aku kembali ke kelas ku dan menuju ke lapangan.

Tuuut Tuuut Tuut.. bel  berbunyi dan aku bergegas ke kelas dan belajar

Waktu berlalu dengan cepat dan tak terasa sudah masuk waktu istirahat pertama. Sekarang saatnya sholat dzuhur seperti biasa, aku bersama Jingga tetapi dia tetap saja bersikap cuek sehingga aku lebih memilih menyendiri.

Setelah sholat dzuhur selesai, terdengar bel waktu pulang telah tiba. Padahal biasanya pulang jam 4. Ternyata para guru sedang mengadakan rapat. Akupun pulang ke rumah.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya