5 Cerpen Persahabatan Singkat yang Mengundang Emosi Jiwa

Ilustrasi sahabat.
Sumber :
  • Pixabay/Foundry

Mari Selalu Bersama

6 Tanda Sahabat Lawan Jenis Memiliki Perasaan Lebih dari Sekadar Teman Menurut Psikologi

Lia dan Dasky kenalan dari smp, mulai dari smp sampai kuliah sekarang mereka masih bersahabat baik meski sekarang mereka beda kampus. Pada suatu ketika Lia kehilangan uang untuk membayar UKT is sangat kebingungan dan menangis. Melihat itu Dasky sangat ingin membantu Lia namun dia juga tidak mempunyai uang segitu.

Mereka berfikir bagaimana mengatasi ini, mereka berjalan mengikuti jalan karena mereka sangat kesulitan menemukan jalan keluar. Sangat tidak mungkin jika Lia meminta uang lagi kepada kedua orang tuanya.

Sahabat Ungkap Romantisnya Perilaku Sarwendah ke Ruben Onsu

Tak lama mereka menyusuri jalan dengan sepeda motor mereka melihat anak muda yang berjualan di pinggir jalan, kerajinan tangan yang mereka jual sangat bagus. Dasky kepikiran bagaimana jika mereka menawarkan jualan anak itu untuk di pasarkan secara online, kebetulan lapak jualan online Dasky belum digunakan karena tidak memiliki produk.

Mereka berhenti tepat di depan mereka yang sedang berjualan. “ permisi” sapa Dasky. Kedua anak itu menyahut “ Cari apa mbak ?”. “ Maaf dek saya mau menawarkan bagaimana jika produk kalian kita pasarkan secara online, kita bagi keuntungan ?” Begitu penjelasan Dasky. Dengan berbinar kedua anak berjualan itu mengangguk setuju karena kebetulan mereka juga tertarik untuk berjualan online namun bingung bagaimana memulainya.

Kata Irfan Hakim Soal Ruben Onsu Ajukan Permohanan Cerai ke Sarwendah

Singkat cerita, mereka berjualan dari hari kehari omset pemesanan selalu meningkat. Dalam dua minggu keuntungan sudah melebihi UKT yang dibutuhkan Lia. Ini sangat menguntungkan kedua belah pihak bahkan sangat amat menguntungkan.

Sore Hari di Pantai Kuta

Hai! Namaku Malika Nattaya. Orang asli Bali. Sekarang aku sedang di Pantai Kuta. Menikmati angin sore. Sore ini sangat cerah. Aku menulis sesuatu di pasir menggunakan kayu. ‘Malika dan Erin’ itu yang kutulis.
Erin adalah sahabatku. Nama lengkapnya adalah Erina Matthew. Sekarang dia sudah menemui sang kuasa. Aku teringat kejadian itu. Mataku mengalir.

“Malika!!!” Erin berteriak saat aku sedang menangis di pantai ini. Aku tidak menghiraukannya.
“Hey! Kenapa kau menangis?” Tanyanya.
“Baju ibu hanyut di laut” kataku. Aku takut dimarahi ibu.
“Akan aku ambilkan!” Erin melepas bajunya.
Dengan leging dan kaus ia berenang ke laut, padahal waktu itu sudah hampir malam. Aku terus menunggu dengan cemas. Sampai seorang nelayan datang menghampiriku.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya