Kisah Pria Jadi Mualaf Gegara Nonton Iklan Bulan Puasa

Kisah Pria Jadi Mualaf Gegara Nonton Iklan Bulan Puasa
Sumber :
  • YouTube Ngaji Cerdas

VIVA Lifestyle – Azzam Abdillah Ramadhan Duru, merupakan pria orang Nias yang kini jadi mualaf gegara iklan bulan puasa. Dulu ia menganut agama protestan

Gak Takut Sepi Job, Ruben Onsu Utamakan Ibadah Sejak Jadi Mualaf

Ada kisah menarik dibalik ceritanya jadi mualaf. Pria yang bekerja sebagai guru di Ciputat ini mengaku menyukai agama islam sejak SMP.

“Sebab saya masuk islam itu mulai dari saya duduk di bangku kelas SMP. Nah di situ sudah mulai saya ingin mengenal islam,” ujarnya dikutip VIVA dari tayangan YouTube Ngaji Cerdas, Senin, 3 April 2023.

KMP Jatra II Siap Kembali Beroperasi, ASDP Perkuat Rantai Pasok Logistik Kawasan Nias

Meski sudah menyukai islam, ia terkendala dengan lingkungannya karena mayoritas beragama Kristen. Di kampung halamannya itu, ia mengaku tidak ada yang menganut agama islam.

Alasannya tertarik dengan islam hanya karena masalah sepele. Ia sering melihat tontonan iklan di TV soal Ramadhan, ia pun tersentuh dengan tayangan iklan tersebut.

Cides ICMI Tawarkan Gagasan Atasi Dilema Pengelolaan Tembakau di Forum Internasional

“Kan ada iklan di TV-TV itu kan, seperti iklan bulan puasa itu kan kebersamaannya, udah sahur bawa obor, jadi itu menyentuhku. Terus kalau sholat berjamaah itu segera langsung berbaris gitu,” terangnya.

Lebih lanjut, kemudian ketika anak pamannya pulang kampung ke Nias, ia sempat bertanya-tanya dengannya karena ia seorang mualaf. Meski begitu ia belum puas dengan penjelasan dari anak pamannya karena latar belakangnya mualaf.

Suatu ketika ada ustaz yang datang ke kampung halamannya untuk berdakwah. Ketika sudah belajar dan bertanya-tanya dengan ustaz soal islam, kemudian ia memantabkan masuk islam pada tahun 2012.

Kisah Pria Jadi Mualaf Gegara Nonton Iklan Bulan Puasa

Photo :
  • YouTube Ngaji Cerdas

“Akhirnya di tanggal 25 Ramadhan itu saya masuk islam tahun 2012 naik bangku kelas 2 SMA. Akhirnya saya mengatakan masuk islam dan akhirnya saya disyahadatkan,” terangnya.

Meski sudah menganut islam, ia bingung bagaimana cara mempelajari islam lebih dalam. Sebab di daerahnya tidak yang mengajarinya tentang agama islam.

Kemudian, ia berangkat ke Jakarta untuk menuntut ilmu bersama Ustaz Abdul Aziz. Sempat bingung soal biaya, kemudian ada donasi untuknya agar bisa ke Jakarta menuntut ilmu di pesantren.

Karena ia jadi mualaf baru naik kelas 2 SMA, ia pun putus sekolah karena ingin menuntut ilmu agama di Jakarta. Kemudian ia mengambil paket C di Jakarta agar bisa mendapatkan ijazah yang setara dengan SMA.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya