10 Jenis-jenis Mati Syahid, Bukan Hanya karena Perang Membela Agama Allah SWT
- Pixabay.
VIVA Lifestyle – Mati syahid adalah kematian yang mulia dalam Islam dan memiliki beberapa makna. Selain itu mati syahid juga sangat dikenal dengan kematian seseorang yang meninggal ketika sedang berperang atau berupaya melakukan kebaikan dalam berbagai hal.
Namun, siapa sangka ternyata mati syahid tidak hanya seseorang yang meninggal ketika berperang membela agama Allah SWT saja. Melainkan, menurut buku "Dijamin Masuk Surga Tanpa Hisab" oleh Kaha Anwar, mati syahid tidak terbatas pada gugur di medan perang, melainkan mencakup berbagai situasi yang menunjukkan pengorbanan dalam jalan Allah SWT.
Dalam hal ini Allah SWT berfirman;
"Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan, 'Tuhan kami adalah Allah'Â kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat-malaikat akan turun kepada mereka (dengan menyebut), 'Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu bersedih hati dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan kepadamu'"Â (QS. Fussilat : 30).
Ilustrasi manusia meninggal dunia di Planet Mars.
- Space.com
Adapun berikut ini terdapat jenis-jenis orang yang dianggap kematiannya itu mati syahid adalah sebagai berikut ini;
Meninggal Karena Hewan
Seseorang yang meninggal diakibatkan oleh hewan karena jatuh atau terkena serangan dari hewan juga termasuk ke dalam syuhada.Â
Dari Abu Malik Al-Asyari ra, Rasulullah saw bersabda, "Siapa yang memutuskan berjuang di jalan Allah, lalu meninggal atau gugur; siapa terjatuh meninggal karena dilempar oleh kuda atau untanya; siapa yang disengat serangga; siapa yang meninggal di pembaringannya dengan wajar sesuai kehendak Allah; niscaya ia terhitung mati syahid dan ia berhak mendapat surga.'" (HR Abu Dawud).
Meninggal di Jalan Allah
Ini adalah jenis mati syahid yang paling umum dikenal. Orang yang meninggal saat berperang di jalan Allah, membela agama Islam, dan menegakkan kalimat Allah termasuk dalam kategori ini.
Orang yang meninggal di jalan Allah termasuk orang-orang syuhada. Orang yang meninggal di jalan Allah tidak terbatas pada kondisi perang, tetapi juga mencakup kematian di berbagai situasi di luar medan perang. Ini bisa termasuk mati saat menuntut ilmu, berdakwah, atau bahkan saat menjalankan tugas-tugas agama.