Tak Diinginkan Kelahirannya, Perjalanan Wanita Ini Jadi Mualaf Menguras Air Mata
- Tangkapan Layar
"Saya ingat betul pergi ke masjid untuk pertama kali. Saya mereasa sangat tenang dan itu luar biasa. Itu (pengalaman) yang sangat indah. Itu membawa ketenangan dalam diri saya, dan pada saat itu saya merasakan keberadaan Tuhan. Hanya ada satu Tuhan dan satu Pencipta," ujarnya.
Mualaf Bernama Amna
- Tangkapan Layar
Mempelajari Islam membuatnya semakin dekat dengan Tuhan. Tak hanya itu saja, semakin mengenal Islam dirinya merasa hatinya dipenuhi dengan ketenangan. Terlebih ketika dia melihat perilaku umat muslim yang begitu bahagia meski tidak memiliki apapun.Â
"Dalam hidup ini orang-orang mencari kebahagiaan di tempat yang salah, dan berakhir tidak bahagia. Namun ada orang-orang di dunia ini yang hanya punya Tuhan, mereka tidak punya apa-apa dan mereka bahagia," ujarnya.
Dia menambahkan," Kadang mereka tidak selalu punya makanan, tapi mereka bahagia sebab mereka punya Tuhan. Karena mereka tahu dengan melakukan amal saleh dan menaati Allah maka Allah akan memberikan mereka Jannah. Itulah tujuan semua muslim yaitu Jannah. Itulah yang membuat mereka bahagia dengan beramal soleh," ujarnya.Â
Perasaan demikianlah yang dia cari-cari selama hidup. Tidak terbayangkan bagi saya untuk kembali ke hidupnya yang dulu.Â
Di sisi lain, meski sudah menjadi mualaf di tahun 2017 lalu. Namun sampai saat ini sang ibu tidak pernah benar-benar menerima keputusan Amna menjadi muslimah. Ibunya juga masih memandang buruk agama Islam. Meski demikian, setidaknya Amna kini bisa memperkenalkan Islam kepada teman-temannya.
