4 Hal yang Wajib Diketahui Pendaki Pemula Sebelum Naik Gunung
- VIVA.co.id/Aman Hasibuan (Papua)
Jakarta, VIVA – Mendaki gunung adalah salah satu kegiatan luar ruangan yang sangat digemari oleh banyak masyarakat Indonesia. Apalagi, di Indonesia sendiri ada banyak sekali gunung yang bisa dieksplor mulai dari yang jalurnya paling mudah hingga paling sulit untuk dilalui. Masing-masing gunung memiliki suasana dan tingkat kesulitan tersendiri bagi para pendaki yang hendak mencapai puncak.
Istilah mountaineering atau pendakian gunung tentunya sudah familiar di telinga para pendaki. Berikut ini adalah sederet hal yang harus diketahui sebelum mulai mendaki gunung, mulai dari asal-usul, hingga aturan yang harus dipahami seperti dilansir dari laman Pegasus.
Asal Usul Pendakian Gunung
Ilustrasi trekking, pendaki gunung, hiking
- Pixabay/ zapCulture
Mendaki gunung telah menjadi praktik umum atau bahkan hobi sejak lama. Orang-orang telah mendaki gunung sebagai hobi sejak tahun 1336. Pendakian Swiss Wetterhorn oleh Sir Alfred Wills pada tahun 1865 dianggap sebagai kelahiran pendakian gunung sebagai olahraga luar ruangan. Mendaki gunung akhirnya menjadi filosofi seumur hidup dan bukan sekadar hobi.
Tidak seperti kebanyakan olahraga ekstrem lainnya, pendakian gunung secara unik cocok untuk dijadikan hobi seumur hidup, bukan hanya sekedar pengalaman. Dengan mendaki gunung, setiap gunung merupakan pengalaman baru, belum lagi rasa pencapaian karena menaklukkan setiap gunung baru.
Pendakian Gunung Musim Dingin
Tim ekspedisi 24 polwan di Carstensz Pyramid.
- Instagram yaftebbi
Pendakian gunung di musim dingin adalah aktivitas yang lebih sulit, lebih berisiko, dan lebih bermanfaat. Kebanyakan orang memilih untuk mendaki di musim panas, sehingga rutenya tidak terlalu ramai di musim dingin.
Kesulitan tambahan juga berfungsi untuk meningkatkan kepuasan dan rasa pencapaian secara eksponensial dari pendakian yang penuh kemenangan. Keuntungan lainnya adalah dapat memilih tempat untuk mendaki gunung sekaligus menikmati ski untuk liburan musim dingin yang lengkap.
Cara mendaki gunung
Ada dua gaya utama pendakian gunung: Alpen dan Ekspedisi
Pendakian gunung Alpen dilakukan di pegunungan berukuran sedang, berbeda dengan pegunungan gaya ekspedisi yang lebih besar. Pendaki gunung Alpen berkemas ringan dan bergerak cepat serta melakukan dorongan cepat ke puncak. Hal ini dimungkinkan karena pegunungan berukuran sedang, seperti Pegunungan Alpen atau Pegunungan Rocky, dapat didaki dengan relatif lebih cepat.
Sebaliknya, pendaki gunung ekspedisi bergerak lambat karena membawa beban yang jauh lebih berat. Hal ini diperlukan karena gunung-gunung yang lebih besar, seperti Himalaya dan Pegunungan Alaska, membutuhkan waktu berminggu-minggu atau berbulan-bulan untuk didaki dan karena perjalanan antar base camp jauh lebih lama. Ekspedisi bahkan dapat bepergian dengan hewan pengangkut.
Aturan Pendakian Gunung
Ilustrasi Pendaki di Gunung
- Anadolu Ajansi
Mendaki gunung bukanlah kegiatan yang mudah dan juga bukan tanpa bahaya. Oleh karena itu, meskipun tidak ada aturan resmi global mengenai pendakian gunung, para pendaki gunung memegang tiga aturan emas sebagai mantra mereka: “Selalu lebih jauh dari yang terlihat, selalu lebih tinggi dari yang terlihat, dan selalu lebih sulit dari yang terlihat.” Selama mempersiapkan diri dengan baik dan tidak meremehkan aktivitas tersebut, maka akan baik-baik saja.