Banjir Besar Landa Bekasi, dr. Oky Pratama Turun Langsung Bantu Warga

Jakarta, VIVA – Hujan deras dengan intensitas tinggi serta meluapnya sungai di Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat, menyebabkan banjir yang melanda delapan kecamatan pada 4 Maret 2025. Akibat bencana ini, Pemerintah Kota Bekasi menetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Banjir, Cuaca Ekstrem, dan Tanah Longsor dengan nomor keputusan 400.9.10/Kep.135 BPBD/III/2025 selama 14 hari, terhitung sejak 4 hingga 18 Maret 2025.

Salah satu wilayah yang mengalami dampak paling parah adalah Pondok Gede Permai. Scroll lebih lanjut ya.

Lokasi yang berdekatan dengan sungai membuat daerah ini terkena imbas besar dari luapan air. Sejumlah rumah warga tergenang, kendaraan rusak, dan aktivitas masyarakat lumpuh akibat bencana tersebut.

Sebagai bentuk kepedulian terhadap para korban, Benings Clinic menyalurkan bantuan kemanusiaan pada 8 Maret 2025. Bantuan yang disalurkan mencakup seribu paket sembako berisi makanan siap saji, air mineral, telur, minyak goreng, hygiene kit, serta kebutuhan pokok lainnya. Bantuan ini langsung diserahkan oleh dr. Oky Pratama, CEO dan Founder Benings Clinic, yang turut bekerja sama dengan Kementerian Sosial Republik Indonesia untuk memastikan distribusi berjalan lancar.

Kehadiran dr. Oky Pratama dan tim Benings Clinic di lokasi bencana mendapat sambutan hangat dari masyarakat setempat. Mereka tidak hanya menyerahkan bantuan, tetapi juga ikut membantu menyiapkan sembako serta mengunjungi beberapa rumah warga terdampak. Dalam kesempatan tersebut, dr. Oky menyampaikan rasa prihatinnya atas musibah yang menimpa masyarakat Bekasi.

"Kami sangat prihatin melihat kerusakan-kerusakan yang ditimbulkan bencana alam ini. Rumah dan kendaraan banyak yang rusak, sehingga warga tidak bisa beraktivitas seperti biasa. Bantuan yang kami berikan mudah-mudahan dapat sedikit membantu meringankan beban saudara-saudara kita yang tertimpa musibah banjir di Kota Bekasi," ujar dr. Oky Pratama.

Mengejutkan! 6,7 Persen dari 37 Ribu Warga Jateng Terdeteksi Alami Gangguan Kejiwaan

6,7 persen warga terdeteksi mengalami gangguan kejiwaan, baik kategori ringan, sedang, maupun berat.

VIVA.co.id

1 Agustus 2025