Siapa Disangka Jerawat Ternyata Bisa Picu Depresi

Ilustrasi jerawat.
Sumber :
  • doctoroz

VIVA – Para peneliti cenderung mengaitkan depresi dengan hal-hal besar yang terjadi di hidup seseorang. Padahal, hal sepele seperti timbulnya jerawat di wajah juga berperan besar terhadap risiko depresi.

Diduga Dipicu Masalah Keluarga, Ayah di Jambi Ditemukan Gantung Diri di Kandang Sapi

Dilansir dari laman Reader's Digest, Rabu, 7 Maret 2018, sebuah studi terbaru menemukan bahwa jerawat bisa menjadi pemicu terhadap depresi berat. Bahkan, risikonya lebih tinggi saat tahun pertama setelah didiagnosa berjerawat.

Dipublikasikan dalam The British Journal of Dermatology, peneliti menganalisa data dari 1,9 juta pria dan wanita selama lebih dari 15 tahun. Para peneliti itu membandingkan kesehatan mental dari lebih 134 ribu orang berjerawat dengan 1,7 juta orang yang bebas jerawat.

Studi Terbaru: Pola Makan Tradisional Jepang Bantu Kurangi Risiko Depresi

Setelah menganalisa sikap dan perilaku yang berkontribusi terhadap depresi, yang mencakup merokok, minuman beralkohol, berat badan, serta pendapatan, peneliti melihat adanya satu hal baru yang menjadi penyebab depresi, yakni jerawat. Risiko depresi berat meningkat 63 persen pada tahun pertama setelah mereka didiagnosa berjerawat.

"Ternyata jerawat bukan hanya masalah kulit. Itu dapat berdampak pada kesehatan mental seluruhnya," ujar peneliti sekaligus seorang epodemiologis, Isabelle Vallerand.

Dokter Ungkap Kasus Jerawat Berujung Meningitis, Peringatkan Jangan Pencet Area Ini

?Isabelle percaya, kaitan keduanya harus diwaspadai secara serius. Ia menyarankan agar para tenaga kesehatan mampu mengobservasi suasana hati para pasien dengan kondisi berjerawat.

Tak hanya itu, para pasien juga sebaiknya berkonsultasi terkait perasaan yang dialami akibat timbulnya jerawat. Dengan begitu, pasien depresi akibat jerawat bisa dikenali sejak dini dan diatasi secepatnya.

Ivan Gunawan

Takut Mati, Ivan Gunawan Depresi Gegara Kadar Gula Tinggi dan Saturasi Oksigen Anjlok

Desainer ternama Ivan Gunawan baru-baru ini mengungkapkan pengalaman mengerikan saat berjuang melawan COVID-19 pada masa puncak pandemi sekitar tahun 2020 lalu.

img_title
VIVA.co.id
30 Juli 2025