Kena Kanker Testis, Benarkah Tak Ada Harapan Punya Anak?

Ilustrasi pria/laki-laki.
Sumber :
  • Pixabay/pexels

VIVA – Salah satu ketakutan banyak pria ketika terkena kanker testis ialah bahwa ia tak lagi bisa memiliki anak. Tapi sebuah studi terbaru tampaknya bisa membuat mereka sedikit merasa tenang. Dalam studi tersebut dikatakan bahwa jumlah sperma pria yang melakukan kemoterapi atau terapi radiasi pasca operasi kanker testis tahap awal bisa kembali pulih.

Jenis Hingga Sifat Kanker Payudara Bisa Diketahui Lebih Detail, Dokter Sarankan Pasien Lakukan Biopsi Ini

Sebelumnya diketahui melalui studi lain, beberapa kemoterapi atau radioterapi dosis tinggi yang diberikan kepada pria penderita kanker testis lebih lanjut dapat mengurangi jumlah dan konsentrasi sperma. Namun, tidak jelas apakah satu kemoterapi atau radioterapi akan memiliki efek yang sama.

Untuk mengetahuinya, para peneliti mengamati 182 pria, berusia 18 hingga 50 tahun, yang menjalani operasi untuk kanker testis tahap satu.  Para pria kemudian memberikan sampel sperma mereka pada enam bulan, satu tahun, dua tahun, tiga tahun dan lima tahun setelah operasi. Demikian dilansir dari Health24, Kamis, 14 Maret 2019.

5 Tahun Berjuang Melawan Kanker, Vidi Aldiano Ungkap Titik Terendah: Waktu Itu Sangat Berharga…

"Kami tidak menemukan efek jangka panjang yang merugikan secara klinis, baik dalam jumlah sperma total atau konsentrasi sperma, terlepas dari jenis perawatan pasca operasi yang diterima," kata pemimpin studi Kristina Weibring, seorang dokter kanker di Karolinska University Hospital di Stockholm, Swedia.

Weibring mengatakan, di antara pria yang menerima radioterapi, ada penurunan yang jelas dalam jumlah dan konsentrasi rata-rata sperma selama enam bulan setelah perawatan. Namun, itu tidak terjadi pada mereka yang melakukan kemoterapi.

Ilmuwan Korea Temukan Cara Ubah Sel Kanker Jadi Normal, Bisa Cegah Efek Samping Kemoterapi!

 "Namun, jumlah dan konsentrasi sperma pulih pada kelompok radioterapi setelah enam bulan," kata dia dalam laporan studi yang telah dipublikasikan di Annals of Oncology.

Lebih jauh dia mengatakan, satu rangkaian kemoterapi pasca operasi telah terbukti mengurangi risiko kanker kambuh secara substansial, sehingga mengurangi jumlah pasien yang harus dirawat dengan beberapa rangkaian kemoterapi.

Ilustrasi sel kanker.

5 Jenis Kanker yang Paling Banyak Merenggut Nyawa, Jadi Penyebab Kematian Terbesar Ketiga di Indonesia

Data Global Cancer Observatory (Globocan) menyebutkan terdapat lebih dari 408.661 kasus baru dan hampir 242.099 kematian di Indonesia pada 2022. 

img_title
VIVA.co.id
24 Mei 2025