Korban Virus Hepatitis A di Indonesia Meningkat Sejak 3 Tahun Terakhir
- www.pixabay.com/Prylaler
VIVA – Sejak tiga tahun terakhir, kejadian Hepatitis A di Indonesia terus meningkat. Dan bahkan, belum lama ini peristiwa itu kembali ditemukan di delapan provinsi yang tersebar di 11 kabupaten/kota. Dua daerah di antaranya terpaksa ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa atau KLB.
Data itu merujuk pada Surat Edaran Dirjen P2P kepada Kepala Dinkes provinsi dan kabupaten/kota, yang ditanda tangani pada 9 Desember 2019. Pada surat itu menyatakan telah terjadi peningkatan kasus Hepatitis A sejak bulan April 2019 hingga saat ini.
Adapun jumlah korban yang tercatat mencapai sebanyak 2.447 orang. Angka itu tersebar di Sulawesi Utara sebanyak 50 kasus, Jawa Timur 1.641 kasus, Sumatera Utara 25 kasus, Banten 63 kasus, Jawa Barat 468 kasus, Kalimantan Selatan 62 kasus, DKI Jakarta 30 kasus, dan Sumatera Selatan 108 kasus.
Di Depok sendiri, pemerintah setempat telah memberikan status penyebaran kasus virus Hepatitis A menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) dari hasil identifikasi 262 kasus. Selain di Depok, Hepatitis A juga telah menjangkiti masyarakat Pacitan, Jawa Timur, bahkan Bupati Jawa Timur telah menetapkan status KLB pada 25 Juni 2019, dengan total kasus lebih dari 950 orang.
Angka tersebut menunjukkan kenaikan secara global jika dibandingkan pada tahun 2016 sebanyak 126 kasus, tahun 2017 sebanyak 218 kasus, dan 568 kasus pada tahun 2018.
Terkait hal itu, Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) bekerjasama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok, Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (PP IDAI), Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PB PAPDI) dan Ikatan Alumni UI (Iluni UI) menyelenggarakan kegiatan bertajuk National Media Briefing on Hepatitis A sebagai upaya advokasi publik untuk menurunkan prevalensi infeksi Hepatitis A di Indonesia. Kegiatan itu berlangsung di RSUI kampus UI Depok, Jawa Barat pada Kamis 19 Desember 2019 Â
Direktur Pelayanan Sekunder dan Unggulan, RSUI, Dr. dr. Sukamto menilai, pengetahuan masyarakat tentang Hepatitis A, upaya pencegahaan dan dampak yang diakibatkannya masih perlu ditingkatkan. Apalagi dengan meningkatnya kasus penyakit ini di Indonesia.
Dirinya menyebutkan, Hepatitis A banyak ditemukan dalam kehidupan masyarakat, baik di perkotaan maupun di pedesaan.