6 Hal yang Terjadi pada Tubuh saat Mengurangi Konsumsi Gula

Ilustrasi gula.
Sumber :
  • Pixabay/moritz320

VIVA – Meski sudah tahu kalau gula tidak baik untuk kesehatan, kebanyakan orang tidak mengangggap gula berbahaya. Paling tidak, gula dianggap tidak seburuk lemak jenuh, garam atau kalori. Mungkin ini yang menyebabkan sulitnya mengurangi konsumsi gula.

Tom Lembong Pertanyakan Hanya Dirinya Mantan Mendag Jadi Tersangka Impor Gula, Kejagung Merespons

Padahal semua orang tahu, terlalu banyak mengonsumsi gula secara konsisten setiap harinya dapat menyebabkan diabetes, masalah jantung, obesitas dan masalah kesehatan lainnya. Maka dari itu, Kementerian Kesehatan RI menyarankan masyarakat untuk mengatur konsumsi Garam Gula dan Lemak (GGL) harian.

Yang mana asupan gula disarankan tak lebih dari empat sendok (50 gram) per hari, 1 sendok teh (2 gram) garam per hari dan 5 sendok makan lemak yang setara 67 gram per hari.

Apa Menu Sarapan Terbaik Biar Gak Sembelit dan Ngantuk? Begini Jawaban Zaidul Akbar

Namun, belakangan, dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan penyakit degenaratif, tidak sedikit dari masyarakat yang mulai mengurangi asupan gula harian mereka. Tindakan ini tidak hanya mengurangi risiko masalah kesehatan tersebut, tetapi juga bisa baik untuk kesehatan Kamu secara keseluruhan hingga bahkan kesehatan kulit.

Lalu apa saja manfaat mengurangi asupan gula? Berikut ini di antaranya, seperti dilansir dari laman Asia One, Senin, 20 Januari 2020.

Tak Disangka! Kebiasaan Sehari-hari Orang Tua Jadi Penyebab Anak Diabetes

Merasa lebih berenergi

Kita semua tahu bahwa makan terlalu banyak gula dapat menyebabkan seseorang ‘demam gula’, di mana Kamu merasa berenergi dan siap menghadapi hari. Namun, mengonsumsi terlalu banyak gula malah membuat Kamu cepat lelah.

Hal ini lantaran konsumsi gula yang berlebihan dapat menimbulkan pembentukan energi yang lebih besar pada tubuh. Akibatnya, metabolisme di dalam tubuh menjadi lebih cepat.

Pada akhirnya, ketika gula tersebut habis diolah oleh proses metabolisme yang cepat, maka akan timbul rasa lemas, lelah hingga rasa kantuk.

Memperbaiki mood

Mengonsumsi gula dalam jumlah besar dapat menyebabkan gula darah melonjak tinggi dan ini telah dikaitkan dengan perubahan suasana hati dan lekas marah. Namun, gula darah yang rendah juga dapat memengaruhi suasana hati karena otak tidak memiliki cukup asupan gula untuk melakukan tugasnya, sehingga membuat Kamu terlihat terlalu emosional.

Yang terbaik adalah membatasi asupan gula untuk menstabilkan kadar glukosa, sehingga dapat memperbaiki suasana hati Kamu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya