Bukan Cuma Manula, Ngompol di Celana Juga Bisa Dialami Usia Produktif
- pixabay/ jakobing85
VIVA – Sulit menahan buang air kecil hingga ngompol di celana? Mungkin hal ini pernah kamu alami. Ternyata masalah sulit menahan buang air kecil ini bukan cuma berisiko dialami oleh para manula. Pria maupun wanita di usia produktif juga bisa lho mengalami masalah ini.Â
Sering dikenal dengan istilah Inkontinensia urine, ini merupakan ketidakmampuan sistem kandung kemih untuk menahan BAK atau buang air kecil. Inkontinensia urine bukanlah suatu penyakit, melainkan suatu gejala. Menurut Urolog, dr. Maruto Harjanggi, BSc (Hons), SpU dari RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta, ada banyak yang yang bisa memicu terjadinya inkontinensia urine. "Kelemahan otot dasar panggul, kerusakan otot katup saluran kemih, obesitas, gangguan persarafan, proses persalinan, penuaan, infeksi saluran kemih, dan gaya hidup dapat menyebabkan gejala inkontinensia urine atau mengompol," katanya lewat rilis yang diterima VIVA.
Baca Juga:Â Jokowi Ancam Reshuffle, Nama Tiga Menteri Ini Aman?
Gaya hidup yang dapat menjadi penyebab ataupun faktor pemberat dari gejala inkontinensia urine adalah kebiasaan merokok, makan-makanan pedas atau asam, konsumsi cokelat, dan konsumsi vitamin C dosis tinggi. Beberapa minuman juga dapat memicu kandung kemih untuk menjadi lebih aktif seperti alkohol, kopi, dan teh. Umumnya, ngompol atau inkontinensia urine ini banyak dialami orang lanjut usia. Tapi pada kenyataannya ada usia produktif yang juga mengalami Inkontinensia Urine. Apa penyebabnya?
"Inkontinensia memang banyak dialami pasien pada usia lanjut, terutama pada wanita yang memiliki riwayat persalinan normal (bukan melalui operasi caesar). Sedangkan pada usia muda, inkontinensia urine sering disebabkan banyak faktor lainnya seperti olahraga berat, obesitas, jenis makanan/minuman, dan infeksi saluran kemih," terang dr Maruto.
Baca Juga:Â Jokowi Marah Dana Corona Macet, Kemenkeu Pastikan Tak Tahan Anggaran
dr Maruto mengatakan, Studi populasi yang dilakukan di Melbourne Australia, didapatkan 1 dari 8 wanita berusia 16-30 tahun mengalami inkontinensia urine dengan usia rata-rata responeden 22 tahun. Soal penanganan masalah kesehatan ini, bergantung pada jenis inkontinensia serta penyakit utama yang menyebabkan gejala tersebut. Tatalaksana yang paling sederhana mulai dari pengubahan gaya hidup, latihan dasar otot panggul (senam Kegel), terapi menahan berkemih, berkemih secara terjadwal/berkala, obat-obatan, hingga stimulasi dengan gelombang elektrik.Â