Sudah Tak Pernah Kambuh, Begini Cara Marshanda Atasi Bipolar

Marshanda.
Sumber :
  • Instagram @marshanda99

VIVA – Pesinetron cantik, Marshanda sudah mengidap bipolar disorder sejak 2009 lalu. 11 tahun mengidap penyakit mental tersebut, membuat Marshanda sudah mampu 'bersahabat' dengan penyakit itu.

Bahkan, wanita yang akrab disapa Caca tersebut, sudah bisa mengatasi dan memahami betul apa yang harus dilakukan jika penyakitnya kambuh atau mengalami panic attack.

Baca Juga: Hari Kesehatan Mental Sedunia, Marshanda Curhat soal Penyakit Bipolar

"Dulu aku pernah sering banget mengalami panic attack, terus one day aku ngomong ke orang-orang terdekat aku. Aku bilang, kalo misalnya next time lo ngeliat gue kaya orang panik, nangis, atau mulai marah atau kenapa, please stop me, dan tanya dua pertanyaan," kata Caca, saat tayangan Hidup Sehat di tvOne, Jumat 9 Oktober 2020.

Langkah pertama yang harus dilakukan Marshanda adalah tenang terlebih dahulu. Kemudian, ia harus mendengarkan pertanyaan yang diajukan oleh orang yang sedang bersamanya.

Marshanda.

"Pertanyaan nomor satu, ini yang lo alami, panic attack atau normal reaction? Bedanya, kalau normal reaction, aku nangis atau marah, itu menjadi normal ketika memang sebelumnya ada trigger yang membuat wajar aku marah," lanjut dia.

Caca turut memberikan contoh. Jika ada seseorang yang melempar sesuatu padanya kemudian dia marah, itu adalah reaksi yang wajar atau normal reaction.

Benarkah Olahraga Basket Bisa Meningkatkan Kesehatan Fisik dan Mental Pada Anak? Ini Faktanya!

"Tapi misalnya kalau enggak ada trigger yang ekstrem terus aku tiba-tiba nangis, panik, berarti panic attack. Jadi aku akan diam, aku akan reflect ke dalam, dan aku akan jawab, 'Oke, ini panic attack,'" kata dia.

Jika hanya normal reaction, Caca bebas merasakan apa pun yang dirasakan. Tapi, kalau terdeteksi sebagai panic attack, maka harus berlanjut ke pertanyaan kedua.

Menjadi Kunci di Tengah Ketidakpastian: Manager Fest 2025 Hadirkan Solusi untuk Sandwich Manager

"Kalau panic attack, pertanyaan keduanya adalah, level 1 sampi 10, satu itu paling mild, 10 paling ekstrem. Lo di skornya berapa ni sekarang? Terus aku ngerasain intensity of the feeling, aku kasih nomor misalnya, 'oke ini 6,’” ujarnya.

“Oke, ya udah kita di sini aja nemenin lo. Lo boleh nangis, boleh apa, just don’t hurt yourself or don’t hurt anyone. You can cry, you can say whatever," tuturnya menambahkan.

Kasus Gangguan Mental Pada Anak Muda Meningkat, BCF Dukung Edukasi Kesehatan Mental

Setelah dirinya merasa berada di skor 6, kemudian skor tersebut bisa tiba-tiba melonjak jadi 9. Caca bercerita, jika emosinya sudah naik ke permukaan, setelah dia menangis atau menunjukkan reaksi lain, serangan panik itu akan hilang.

"Karena semakin sering kita berefleksi, semakin gampang untuk ngasih skor. Nah, setelah aku ngelakuin teknik ini tiga kali, abis itu aku udah enggak pernah ngalamin lagi panic attack. Karena kita jadi makin aware sama fluktuasi emosi kita," tutup Marshanda.

Gerakan 15 Menit dalam Sehari Bagi Anak Muda (Doc: istimewa)

Penelitian Kesehatan: Gerak 15 Menit Sehari Jadi Cara Anak Muda Jaga Kesehatan Mental

Tak hanya manfaat fisik, kegiatan menari juga terbukti membantu mengurangi stres, memperbaiki suasana hati, dan meningkatkan rasa percaya diri.

img_title
VIVA.co.id
16 Juni 2025